@aniesbaswedan #tebuirengtebuireng.online – Senin 23/12/2013 Rektor Paramadina yang juga maju sebagai peserta konvensi Demokrat Anies baswedan, kunjungi Pesantren Tebuireng beserta rombongan relawan.

Kedatangannya selain ziarah ke Makam Gus Dur dan Masyayikh Pesantren Tebuireng juga memberikan tukar pengalaman melalui diskusi bertajuk “Menelaah Konstruksi Pendidikan”. Diskusi ini diikuti oleh civitas pesantren Tebuireng mulai Pembina hingga guru unit pendidikan Pesantren Tebuireng.

Pengasuh pesantren Tebuireng KH. Salahuddin Wahid mnyambut baik kedatangan Anies Baswedan dan rombongan. Menurut beliau dia (Anies Baswedan) adalah figur muda yang sangat konsen terhadap pendidikan di Indonesia sehingga pantas dan memiliki kapabilitas maju menjadi calon presiden.

Dalam diskusi yang berdurasi 1.5 jam tersebut, dihadapan sekitar 300 guru dan Pembina pesantren Tebuireng, Anies memaparkan bagaimana pentingnya peran pendidik (guru) dalam mencerdaskan dan memajukan bangsa Indonesia. “Guru itu layaknya kuas yang mampu melukis indah kanvasnya (ruangan kelas).

Guru wajib dan harus mampu menginspirasi, menggerakkan, dan memajukan anak didiknya” papar rektor lulusan UGM ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Lebih lanjut lagi, dalam perspektif pendidikan guru perlu dihargai jasa-jasanya mulai dari meningkatkan mutu hingga mensejahterakan mereka.

Saat diberi beberapa pertanyaan oleh peserta diskusi mengenai keterlibatan di dunia politik dan masuk dalam konvensi partai Demokrat, Anies Baswedan dengan tegas menjawab “Indonesia butuh orang baru, berani, dan tak terduga. Makin banyak tahu makin khawatir konsekuensi. Saya ingin turun tangan sekarang untuk nanti, bila belum bisa sekarang tetap akan kita lanjutkan. Tujuan saya masuk sebagai peserta konvensi karena ingin memperbaiki penegakan hukum khususnya dalam penindakan korupsi, memajukan dan menggerakkan guru guna memajukan pendidikan Indonesia, serta memberikan keadilan terhadap mereka yang dimarginalkan hingga terjadi tindak kekerasan fisik. Jangan sampai ada pembiaran kekerasan oleh aparatur keamanan negara (Polisi-TNI). Lakukan hal yang baru, usia boleh muda. Tapi yang dibawa adalah sistem yang baru. Siapa saja yang melanggar hukum, TANGKAP! Negara ini DARURAT KORUPSI”.

Anies Baswedan di Pesantren Tebuireng Jombang dalam rangka program perjalanan 3.000 kilometer menyalakan harapan. Sebelum berkunjung ke Ponpes Tebuireng, Anies berada di Jogjakarta, Blitar, serta Kediri. Universitas Trunojoyo dan Pesantren Saikhona Kholil Bangkalan menjadi destinasi selanjutnya setelah Pesantren Tebuireng.(*)Lutfi.Tbi.org