sumber gambar: okezone muslim

Oleh: KH. Nashir Amrullah*

الحمدالله الذي حليم الغفور الودود الشكور مدبر الامور أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. فَٱذۡكُرُونِیۤ أَذۡكُرۡكُمۡ وَٱشۡكُرُوا۟ لِی وَلَا تَكۡفُرُونِ

Ma’asyiral Muslimin yang dimuliakan oleh Allah. Alangkah indahnya jika kita terus mengoreksi keimanan kita terhadap Allah SWT. Dengan cara meningkatkan takwa kepada-Nya. Takwa dalam artian yang sebenarnya.

Yakni, dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Agar kita mendapat keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Zikir kita kepada Allah sangat dianjurkan. Dalam hal ini Allah berfirman:

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱذۡكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكۡرࣰا كَثِیرࣰا وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةࣰ وَأَصِیلًا

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang (Surat Al-Ahzab 41 – 42).

Melihat ayat kita berarti kita harus sering berzikir kepada Allah. Supaya dapat diberi oleh Allah ketenangan batin dan jiwa.

ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَتَطۡمَىِٕنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَىِٕنُّ ٱلۡقُلُوبُ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram (Surat Ar-Ra’d 28).

Ada beberapa hal yang seharusnya kita renungkan pada hal ini. Yang, pertama kita harus selalu berzikir kepada Allah. Karena zikir merupakan benteng yang menahan kita dari godaan setan.

Bisa jadi kita akan terjerumus kepada hal-hal yang dilaknat oleh Allah, lalu kita zikir maka akan diselamatkan oleh-Nya. Bahkan dalam sebuah hadis:

أَكْثِرُوا ذِكْرَ عَزَّ وَجَلَّ عَلَي كُلِّ حَالٍ, فَاِنَّهُ لَيْسَ العَمَلُ اَحَبَّ اِلَي اللَّهِ وَلاَ اَنْجَي لِعَبْدٍ مِنْ كُلِّ سَيِّئَاتٍ

Perbanyaklah kalian untuk zikir kepada Allah di mana saja. Karena itu adalah amal yang dicintai Allah. Dan akan menyelamatkan hamba dari keburukan-keburukan (Al-Hadist).

Dalam hadis lain disebutkan:

مَا قَعَد قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللهَ إِلَّا حَفَّتْ بِهِمُ الْمَلَائِكَةُ وَتَنَزَّلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَتَغَشَّتْهُمُ الرَّحْمَة وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

Suatu kumpulan orang yang duduk zikir kepada Allah. Maka mereka akan dilindungi oleh malaikat. Mengucurkan rahmat mereka akan mendapat ketenteraman. Dan Allah akan selalu mengingat mereka.

Yang kedua, “Bersyukurlah kepada-Ku”. Bagus tidak cukup mengucap hamdalah sesudah makan, mendapat sesuatu. Kita harus meningkatkan salat jamaah, salat Qabliyah dan Bakdiyah. Mulai hari ini kita harus selalu pandai-pandai menyukuri nikmat Allah SWT.

Lalu bagaimana jika kita tidak menyukuri nikmat Allah? dalam sebuah hadis:

من لم يصبر علي بلائي ولم يشكر علي نعمتي فليخرج من تحت سمائي وليطلب ربا سوائي

Barang siapa yang tidak sabar atas cobaan-Ku, dan tidak mau bersyukur atas nikmat-Ku. Maka keluarlah dari langit-Ku, dan carilah tuhan selain Aku.

Itulah ancaman pengusiran dari Allah SWT, jika kita tidak bisa pandai bersyukur. Lalu, kita akan pergi ke mana? Wong dunia seisinya ini milik-Nya. Mudah-mudahan kita dapat menjadi hamba yang pandai bersyukur.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ