Wawancara wartawan Tebuireng Online Zaenal Karomi kepada Mantan Dubes RI untuk Lebanon, KH. Abdullah Syarwani, Sabtu (07/01/2017). (Foto: Ardhian)

tebuireng.online– Konflik yang terjadi di Dunia Islam, khususnya di negera-negara Arab atau Timur Tengah, kian menjadi sorotan dunia internasional. Banyak berita berseliweran mengenai keadaan sebenarnya di daerah konflik. Berita-berita itu simpang siur seperti terbawa angin hingga membingungkan publik. Lalu, sebagai Duta Besar RI untuk Lebanon era Megawati, bagaimanakah pemaparan analisis KH. Abdullah Syarwani mengenai konflik yang melanda negera-negara Islam di Arab. Berikut adalah wawancara eksklusif wartawan Tebuireng Online, Zaenal Karomi kepada diplomat senior yang  pernah menjadi penasehat Majalah Tebuireng era 80-an itu:

Menurut Pak Kiai, apa kabar dunia Islam hari ini?

Bahwa gambaran makro di Timur Tengah ada dua istilah harus dipahami dengan baik, yakni mengenai Islamic World (Dunia Islam) dan World of Arab (Dunia Arab). Pertama, Dunia Islam adalah negeri-negeri yang dianggap memiliki mayoritas penduduk muslim. Akan tetapi, negeri-negeri arab tidak semua dianggap negara muslim, misalnya di negara Lebanon penduduk muslim 51 % dan 49 % beragama nasrani dan lain-lain. Sementara negara yang memiliki mayoritas penduduk muslim seperti Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam ternyata memiliki penduduk muslim yang nyaris terbesar itu di terletak di Asia Tenggara.

Kemudian keadaan Dunia Islam khususnya di Timur Tengah sendiri dalam 10 tahun terakhir sangat memprihatinkan. Mulai dari Mesir yang menjadi negara demokrasi yang hebat ketika terpilihnya Presiden Moersi, yang kemudian jabatan tersebut diambil alih dan ia sekarang menjadi tahanan. Setelah Mesir kemudian merambat ke Suriah, Libia, Yaman dan lainnya.

Apa penyebab negeri-negeri Muslim Timur Tengah justru rentan konflik?

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sebenarnya pertanyaan ini terdapat di kitab “Limadza Ta’akharal Muslimun? Wa limaadza Taqaddama Ghoiruhum?” karya Syaikh Syakib Arslan, ‘ulama Lebanon.  Dalam kitab tersebut salah satu penyebab kemunduran Islam adalah kebodohan. Kebodohan merupakan salah satu faktor utama peyebab ketertinggalan Umat Islam. Alhasil, orang-orang bodoh itu pasrah saja menerima permasalahan yang disodorkan tanpa tahu cara menolaknya. Selain itu, dengan rendahnya kualitas pendidikan dan keimanan umat Islam mudah untuk diadu domba oleh pihak luar. Selain itu kitab ini sangat menarik dan dahsyat, sampai-sampai para kolonial dibuat gelisah dan tergoncang, kemudian melarang tersebarnya kitab ini, karena kitab ini menyadarkan umat dan menggerakkan tekad umat Islam menuju perbaikan.

Menurut saya, bahwa konflik Timur Tengah tak lepas dari dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Dalam faktor internal ini dari negeri-negeri Timur Tengah belum sepenuhnya siap. Dalam artian masih berada dalam tahap bawah hidup normal, yang sering dikenal dengan kategori under development countries. Di mana negeri-negeri tersebut kehidupan masyarakat miskin masih dominan, kekayaan alam belum mampu dikelola dengan baik, pengembangan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) belum sepenuhnya dapat dilakukan.

Dalam bidang politik, umat Islam merupakan umat yang terpecah belah ke dalam berbagai kelompok dan kepentingan yang menimbulkan konflik intern di dalam tubuh umat Islam. Faktor-faktor tersebut harus kita waspadai karena berdampak pada kesenjangan kehidupan berbangsa. Terjadinya konflik Timur Tengah juga tak lepas dari intervensi pihak asing yang ingin menguasai kekayaan alam di negara tersebut dan munculnya pemberontak kepada pemerintah untuk pembentukan ideologi kenegaraan baru seperti Daulah Islamiyyah atau sistem khilafah.

Bagaimana solusi untuk mengatasi konflik tersebut?

Dalam menyelesaikan konflik tersebut pentingnya peran Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Arab sebagai penyelesai konflik di negeri-negeri Timur Tengah. Namun, peran tersebut belum bisa mencapai keberhasilan untuk menyelesaikan konflik secara tepat karena problem di masing-masing negara tersendiri belum terselesaikan secara penuh. Sekarang ini muncul gagasan tentang pemahaman Islam rahmatan lil ‘alamiin yakni Islam yang membawa ajaran murni dan kedamaian bagi sesama. Oleh karena itu, dengan adanya gagasan tersebut negara-negara Timur Tengah dan Eropa yang mengalami kekacauan dan penyimpangan-penyimpangan ideologi negara, mereka berpaling kepada Indonesia.

Dukungan apa dari Pemerintah Indonesia dalam mengatasi konflik tersebut?

Dukungan dari pemerintahan Indonesia dengan perjuangan jalur damai di negeri-negeri konflik tersebut melalui menteri luar negeri dan kedutaan besar Indonesia guna menambah erat semangat kerjasama bilateral maupun multilateral. Selain itu, membantu pengiriman sumber daya manusia (SDM) khususnya kader-kader muslim seperti yang dilakukan oleh Nadlatul Ulama dengan mendirikan cabang Istimewa misalnya di Afganistan sebagai upaya pemulihan paham-paham radikalisme.

Apakah dampak konflik tersebut bagi Indonesia?

Konflik di Timur Tengah selain berdampak bagi negaranya sendiri juga berdampak di seluruh dunia khususnya negeri-negeri muslim seperti Indonesia. Dalam hal ini yang terkena dampak paling serius adalah kestabilan harga minyak. Meskipun negara kita tidak lagi menjadi negara OPEC. Di mana negara kita sebagai negara pengimpor minyak. Dampak selanjutanya, keamanan nasional di berbagai negara sekitarnya menjadi melemah dan sangat rentan terjadinya faktor kesenjangan sosial.

Yang terpenting dalam mengatasi dampak tersebut kita memperkokoh dukungan dari berbagai elemen baik pemerintah maupun rakyat dan selalu menjaga semangat kerjasama.


Pewarta:   Zaenal Karomi

Editor:     M. Abror Rosyidin

Publisher: M. Abror Rosyidin