Tebuireng.online— Santri Husada Pesantren Tebuireng menyelenggarakan kegiatan Diklat Santri Husada yang ke-10 di Aula lantai 3 Yusuf Hasyim, pada 31 Oktober sampai 01 November 2024. Pada kegiatan tersebut, Ibu Nyai Hj. Aisyah Muhammad, menungkapkan bahwa kader-kader Santri Husada adalah santri-santri pilihan.
“Kalian sebagai Santri Husada yang hadir di tempat ini haruslah semangat. Kalian belajar di Pesantren Tebuireng bukanlah suatu kebetulan, ini semua adalah rencana Allah. Kalian hadir di sini, menjadi sanhus, menjadi santri-santri terpilih yang mana akan menjadi kader pengerak kebersihan di pesantren ini adalah pilihan allah.”
Beliau juga menungkapkan keberadaan Santri Husada di Pesantren Tebuireng berangkat dari program pemerintah yang memperhatikan kebersihan lingkup Lembaga pondok
“Kenapa sih harus ada sanhus, sanhus ini adalah programnya pemerintah dari kementrian kesehatan. Yang mana program tersebut memiliki tujuan utama untuk membentuk wadah santri, guna menjaga lingkungan kebersihan di pondok pesantren masing-masing. Selain itu teman-teman sanhus di sini adalah generasi untuk masa depan kedepannya,” ungkap beliau.
Selain itu, beliau juga menjelaskan bahwa terdapat tiga poin utama dari program kementrian kesehatan, antara lain; sosilisasi, menjaga dan mengobati. Dan tugas dari Santri Husada tidak lain adalah untuk menjaga. Yang dimasksud dengan menjaga di sini adalah “menjaga kebersihan lingkungan pondok pesantren.”
Baca: Santri Husada Jadi Penggerak Kesehatan dan Kebersihan Lingkup Pesantren
Terakhir beliau juga berpesan kepada seluruh kader Santri Husada yang mengikuti Diklat bahwa kita harus bersama-sama menjaga kesehatan lingkungan dan juga kesehatan emosional.
“Entah bagaimana caranya, bahwa penting sekali menjaga kesehatan lingkungan untuk kesehatan emosional. Karna kesehatan dimulai dari diri sendiri, bagaimana kalian yang telah menjadi Santri Husada justru tidak sehat dan harus mengurusi serta membantu santri yang sedang sakit? Maka menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri itu bisa dimulai dari sekarang, seperti menjaga kebersihan tempat tidur dan lain sebagainya.”
“Kesehatan itu bukan seperti sim salambin, tapi kesehatan itu harus diusahakan dan diperjuangkan. Oleh karna itu dibuatlah upaya-upaya oleh Pesantren Tebuireng secara dzohir dan batin, dengan dibentuknya Santri Husada untuk dapat mengedukasi santri agar senantiasa sehat wal alfiat.”
Pewarta: Dimas Setyawan