Sumber: panjimas.com

Keterangan dari kitab risalah al-Mu’awanah karya Sayyid Abdullah ibn Alawi ibn Muhammad al-Haddad, seyogyanya anda selalu rajin membaca zikir dan doa (yang dibaca) setelah shalat, dan yang berasal dari Nabi Saw. Demikian pula yang dibaca pada pagi dan sore hari serta ketika hendak dan setelah bangun tidur, dan sebagian (zikir dan doa lain) pada waktu dan keadaan setiap saat.

Rasulullah SAW tidak mencontohkan zikir seperti itu (pagi, sore, atau setiap keadaan) untuk umatnya, kecuali agar mereka meraih kebaikan dan selamat; dari kejahatan yang telah ditakdirkan pada waktu di atas. Maka barang siapa melalaikan (zikir), kemudian tertimpa bencana atau terhalang dari kebaikan, janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri yang lalai.

Dan barang siapa hendak mengamalkan apa yang telah kami sebutkan, sebaiknya menelaah kitab al-Adzkar karangan Imam Nawawi rahimahullah. Di antara zikir dan doa setelah shalat, yang paling utama dan sangat dianjurkan ialah doa:

أَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

“Wahai Tuhanku, bantulah aku dalam berzikir dan bersyukur kepada-Mu serta membaikkan ibadah kepada-Mu.”

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kemudian mengucapkan subhanallah 33 kali, al-hamdulillah 33 kali, dan Allahu Akbar 33 kali, lalu menutupnya (untuk melengkapi bilangan seratus) dengan:

لآإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Tidak ada tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.

Ucapkanlah pula, sepuluh kali zikir ini:

لآإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Tiada tuhan kecuali Allah, Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya segala kekuasaan, dan bagi-Nya segala pujian, Dia yang menghidupkan dan mematikan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.

Setelah shalat subuh, asar, dan magrib, sebelum bicapa apa pun sementara kaki Anda masih dalam keadaan seperti tasyahud akhir.

Setiap pagi dan sore ucapkanlah;

سُبْحَانَ اللهُ وَبِحَمْدِهِ  ١٠٠

سُبْحَانَ اللهُ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلآاِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ١٠٠

لآإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ١٠٠

Selain itu, bacalah wirid berupa sejumlah shalawat untuk Nabi Saw.:

أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ

Yang demikian itu merupakan tali penghubung antara dirinya dengan beliau, kekasih Allah Swt., serta pintu yang melaluinya akan terlimpah pertolongan-pertolongan Allah atas dirimu. Sabda Allah Swt.:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ مَرَّةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا

Barang siapa bershalawat satu kali untukku, Allah akan bershalawat (melimpahkan rahmat) untuknya sebanyak sepuluh kali.

أَحَبُّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبُكُمْ مِنِّيْ مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُكُمْ عَلَيَّ صَلَاةً

Yang paling kucintai di antara kamu dan paling dekat duduknya dariku kelak di hari kiamat adalah yang paling banyak bershalawat untukku.

Allah Swt. telah memerintahkan hal tersebut dalam kitab suci-Nya, yakni firman-Nya:

يآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Wahai orang-orang beriman, bershalawatlah kamu (untuk Muhammad) dan ucapkanlah salam untuknya.” (QS. al-Azhab)

Maka patuhilah perintah itu dan perbanyaklah shalawat untuk beliau.

Perbanyaklah shawalat pada malam dan siang hari Jumat terutama mengingat sabda beliau:

أَكْثَرُوْا مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ فِي اللَّيْلَةِ الْغَرَّاءِ وَالْيَوْمِ الْأَزْهَرِ

Perbanyaklah kalian bershalawat untukku pada malam nan cemerlang dan hari nan benderang (yaitu pada malam dan siang hari Jumat).”

Semoga shalawat dan salam atas beliau dan keluarganya, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.


Dikutip dari kitab risalah al-Mu’awanah