Sumber: singaporebuzzblog7.blogspot.com
Sumber: singaporebuzzblog7.blogspot.com

Oleh: Fani Inganati*

Suci, berkah dan penuh amalan merupakan  keutamaan bulan Ramadhan. Di dalamnya semua umat Islam  berpuasa satu bulan penuh. Bulan dimana semua pahala dilipatgandakan dan pengganggu kebaikan atau setan dikurung rapat dipenjara.  Momen ini sangat menguntungkan bagi umat manusia khususnya Muslim. Hendaknya manusia bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah.

Selain itu, harus disadari pula bahwa bulan ini akan penuh cobaan termasuk godaan nafsu. Namun, apabila manusia mampu mengontrol nafsunya maka kemenangan akan diraihnya.  Inilah tujuan Allah memunculkan bulan Ramadhan dalam 12 bulan-Nya, agar manusia kembali suci batin dan terus bertambah keberkahannya.

Bukan hanya keberkahan yang didapat, berpuasa mengajarkan untuk membangun kembali jiwa kemanusiaan. Berpuasa dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari akan menumbuhkan sikap priatin dan rasa sabar serta mengingkatkan ketakwaan. Menahan nafsu untuk tidak makan dan minum layaknya fakir yang tak pernah memamah nasi sebulir pun dalam sehari dan berjam-jam menahan rasa haus. Dari sini manusia akan terlatih untuk merasakan apa yang mereka rasakan dan  mengontrol emosi serta menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. Sungguh latihan yang berat memang namun janji Allah pasti datang setelah manusia melewati cobaan-Nya.

Bulan Ramadhan yang memang telah berjalan dari zaman Nabi Muhammad menjadikan beberapa amalan yang baik untuk dilakukan. Pertama, Sedekah dengan niat ikhlas. Allah mengajarkan kita untuk saling berbagi kepada sesama dalam bentuk apapun, baik harta, lisan maupun perbuatan. Seringkali orang bersedekah dengan memberikan makanan kepada orang yang berpuasa untuk berbuka, karena nikmatnya makan sangat terasa setelah lambung tak terisi dalam waktu yang lama.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kedua ,membaca dan tadabbur Al Quran. Rasulullah menganjurkan untuk mngkhatam-kan Al Quran minimal satu kali dalam bulan Ramadhan. Kadang orang hanya membaca ayat-ayat Al Quran tanpa mengetahui artinya, maka di bulan Ramadhan akan lebih bermakna apabila kita mempelajari makna dari ayat-ayat Al Quran. Ramadhan pun akan semakin terasa dengan suara senandung ayat suci dimana-mana. Alhasil Rumah semakin terang, hati semakin tenang, dan kita akan menang.

Ketiga, Shalat malam. Shalat tarawih termasuk shalat malam yang hanya dilakukan pada bulan Ramadhan. Walaupun sunnah, tapi Ramadhan tak terasa apabila amalan yang satu ini ditinggalkan. Selain itu, akan sia-sia apabila kita tidak menyempatkan bersua dengan Sang Maha Penyanyang disepertiga malam-malam bulan Ramadhan, bersujud kepada-Nya.

Keempat, I’tikaf. Sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan orang-orang berdiam diri untuk melakukan ibadah-badah yang bisa mendekatkan diri dengan Sang Pemilik Alam. Seperti berdiam diri di masjid dan tidak tidur semalaman untuk beribadah membaca Al Quran, berdoa, dzikir dan ibadah batin lainnya. I’tikaf hanya bisa dilakukan di masjid bukan ditempat lain. Amalan ini sangat dianjurkan baik bagi muslim dan muslimah. Namun bagi muslimah apabila kerepotan atau membahayakan maka disarankan untuk mengganti amalan lain dirumah masing-masing, tetapi juga memungkin maka lebih bagus di Masjid bersama muslimah yang lain. Begitu bahagianya Allah melihat hamba-nya yang berlomba-lomba mendekatkan diri pada-Nya.

Kelima, mengejar malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadr ini merupakan satu dari malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Beberapa ulama mengatakan bahwa malam ini terjadi pada malam ke-27. Namun, misteri ini hanya Allah yang mengatahui kebenarannya. Semoga kita  terpilih untuk bertemu dengan malam lailatul Qadr, karena sesuai kalam Allah dalam surat Al-Qadr ayat 3, bahwa malam lailatul Qadr itu lebih baik daripada seribu bulan.

Keenam, tak lupa amalan-amalan kecil yang sering dilakukan Rasulullah yakni mempercepat berbuka puasa dan mengakhirkan sahur. Dzikir agar hati selalu mengingat Sang Maha Pemberi Segala dan terhindar nafsu berlebih dan maksiat.

Dari semua amalan diatas, hendaknya amalan selalu meningkat atau istiqomah. Untuk mengkondisikannya bisa dengan membuat daftar target amalan di bulan Ramadhan agar lebih semangat beribadah dan mendekatkan diri kepada Sang Kholiq sambil merenung. Seperti puisi yang dibawakan oleh KH Musthafa Bisri atau Gus Mus yang berjudul “Nasehat Ramadhan untuk Mustofa”. Berikut adalah puisinya:

Mustofa,

Ramadan adalah bulan antara dirimu dan Tuhanmu. Darimu hanya untuk-Nya dan Ia sendiri tak ada yang tahu apa yang akan dianugerahkan-Nya kepadamu.

Semua yang khusus untuk-Nya, khusus untukmu.

Mustofa,
Ramadan adalah bulan-Nya yang Ia serahkan padamu dan bulanmu serahkanlah semata-mata kepada-Nya. Bersucilah untuk-Nya. Bersalatlah untuk-Nya. Berpuasalah untuk-Nya. Berjuanglah melawan dirimu sendiri untuk-Nya.
Sucikan kelaminmu. Berpuasalah.
Sucikan tanganmu. Berpuasalah.
Sucikan mulutmu. Berpuasalah.
Sucikan hidungmu. Berpuasalah.
Sucikan wajahmu. Berpuasalah.
Sucikan matamu. Berpuasalah.
Sucikan telingamu. Berpuasalah.
Sucikan rambutmu. Berpuasalah.
Sucikan kepalamu. Berpuasalah.
Sucikan kakimu. Berpuasalah.
Sucikan tubuhmu. Berpuasalah.
Sucikan hatimu. Sucikan pikiranmu. Berpuasalah.
Berpuasalah. Sucikan dirimu.

*Mahasiswi Unhasy dan Santriwati PP Putri Walisongo Cukir Diwek Jombang