Oleh: Rara Zarary*
“Aku sudah berjanji pada Tuhan. Tidak akan pernah datang jika tidak kau undang. Tidak akan berkabar jika tidak kau cari. Tidak akan lupa untuk segala mimpi-mimpi. Aku sudah berjanji pada Tuhan, menjagamu baik-baik dalam hati.”
Aku hafal bacaan fatihah
aku mengeja doa-doa yang susah
aku renggut derita lara sendiri yang merintih dalam diri
aku sudah berjanji pada Tuhan dan diri sendiri;
aku tidak akan pernah menyiksamu atas hadirku, rasaku, dan rindu yang berlalu setiap waktu.
Aku rapal zikir-zikir tanpa nada
tangis membuncah, hatiku ingin marah
tapi aku sudah berjanji pada diri sendiri dan Tuhan;
aku tidak akan pernah membuatmu susah atas hadirku yang selalu resah.
Aku istikamah dalam doa
panjang, dalam, hingga aku lupa waktu pagi dan malam
sujudku penuh pinta dan pasrah
tetapi aku sudah berjani pada diri sendiri dan Tuhan;
bertemu denganmu atau tidak, tiak pernah aku jadikan masalah.
aku hanya ingin kau bahagia dan baik-baik saja. cukup. seperti seseorang yang rela meredam tangis tanpa harus diberi penawarnya.
aku sudah berjanji pada Tuhan;
menjagamu baik-baik di dada. dalam cerita. tentu dengan doa-doa.
*Alumnus Annuqayah Guluk-guluk Sumenep Madura.