Tebuireng.online- Sabtu (2/11/2024), Ma’had Aly Yusuf Masyhar Madrasatul Qur’an (MQ) bersama Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng sukses menggelar acara bedah buku ‘Membuktikan Al-Qur’an Sebagai Kalam Ilahi’ bersama Ustadz Muhammad Nuruddin Lc., M.A., di aula kantor pusat lantai dua MQ.
Dalam materi bedah buku ini, menurutnya, pembuktian ini mungkin sudah khatam di pondok pesantren. Akan tetapi sekarang ini kita bersinggungan dengan sosial media yang semuanya serba instan. Seseorang akan mudah sekali menyimpulkan dan mudah berubah pikiran. Maka, sudah menjadi tugas kita sebagai seorang muslim, seorang santri, untuk menyampaikan kepada khalayak umum dan ketika ditanya bisa membuktikan dengan sudut pandang akal sehat.
“Kita tidak bisa membuktikan kebenaran kalam Allah dengan dalil al-Quran. Kita harus bisa membedakan sesuatu sebagai kalam allah dan sesuatu yang diklaim kalam Allah. Pengakuan itu satu hal, pembuktian itu lain lagi. Orang Islam percaya dengan Tuhan, Al-Quran, Nabi Muhammad tapi perlu diingat, banyaknya umat Islam meyakini sesuatu tidak serta merta menjadikan keyakinan itu benar. Karena untuk membuktikan sesuatu itu benar atau tidak, harus ada dalilnya. Dan dalilnya harus bersandar pada rasional akal sehat. Problemnya, sebagian santri ketika dihadapkan dengan pertanyaan semacam ini, tidak bisa menjawab. Padahal harus kita kuasai, untuk memaparkan agama kita secara rasional kepada orang-orang di luar sana. Apalagi sekarang kita sudah di zaman budaya orang Barat masuk ke budaya umat Islam,” katanya.
Ia menegaskan, bahwa Al-Quran bukan hanya diklaim kalam Allah tapi juga terbukti sebagai kalam Allah. Apa gunanya kita membuktikan itu? Karena di Barat banyak sekali non muslim yang mengkaji Islam dengan kritis. Bahkan salah seorang orientalis bernama Angelika Neuwirth mengatakan ‘Kami ingin orang muslim menyejajarkan al-Quran dengan kitab suci yang lain’. Masalahnya, al-Quran beda dengan kitab suci yang lain.
Ia melanjutkan, kitab ini bersandar kepada nabi Muhammad, dengan sanad mutawattir dan talaqqi. Cara membacanya pun diatur sedemikian rupa. Kemudian Al-Quran juga merupakan mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad. Al-Quran ini pembuktiannya bukan secara indrawi tapi secara rasional. Allah menurunkan Al-Quran relevan sepanjang zaman, jadi perlu pembuktian secara rasional. Ketika ingin menguji Al-Quran, pertama-tama kita harus tahu siapa yang menyampaikannya. Sedangkan yang menyampaikan adalah Nabi Muhammad SAW. Orang suci yang dijaga dari dosa dan berbohong. Menariknya adalah, Nabi Muhammad ini tidak bisa menulis, tidak bisa membaca, bahkan orang-orang terdekatnya wafat ketika beliau kecil. Karena nanti akan disangka belajar kepada orang tua ataupun ke keluarga dekatnya. Nabi Muhammad tidak berguru kepada siapa pun. Sehingga sangat jelas bahwa ini merupakan kebenaran bahwa Al-Quran adalah kalam Ilahi.
“Dari sini penting sekali bagi orang muslim mengkaji Al-Quran secara kritis sebagaimana orang non-muslim mengkaji dengan kritis, agar bisa membuktikan ke khalayak umum kebenaran Al-Quran sebagai kalam ilahi dengan rasional akal sehat manusia,” jelasnya.
Acara yang dilaksanakan bada Zuhur ini dihadiri segenap masyayikh PP Madrasatul Qur’an, para dosen dan mahasantri Ma’had Aly Yusuf Masyhar dan juga mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari. Ada dialog dan diskusi antara pemateri dan hadirin, sampai berakhir waktu bada asar.
Pewarta: Aulia