Oleh: SsalsabilaA*
Bolehkan kutanam air mataku
untuk menebus kuburan rinduku?
bolehkah kupupuk hujan sore ini
untuk membasahi deretan doaku?
bolehkan kupetik luas lautan
untuk menziarahi sempit hatiku?
jika, kata hatiku adalah penjara
maka di sana tertulis namaku sendiri
dengan abadi
jika, kalimat lisanku adalah belati
maka disana berlumur darah jiwaku sendiri
bersama sepi
jika, bait pikiranku adalah pengasingan
maka disana meringik ideologiku sendiri
sarat sunyi
bolehkah kupeluk gelap
untuk meniduri senyap
jika malam adalah kekosongan
yang selalu mengamini kehadiran penerimaan
******
Jangan pergi dulu
aku belum sempat
sungkem meresapi
sunyi yang terkubur
jangan melangkah dulu
aku belum sempat
mencium mengamini
sepi yang terlangitkan
jangan bangun dulu
aku belum sempat
mengecup menyesap
mati yang menghidupkan
tinggallah sebentar lagi
kita tunggu kuasa tuhan
menerbitkan takdirnya
di balik tangan kita
******
Hujan musim ini curang sekali
ia hanya hadir saat orang-orang berdoa
untuk waktu tepat mereka
namun ia tak hadir saat aku memanja
untuk turun saat itu juga
aku kehilangan jalur basah
aku tak kedapatan motoran dengan megah
aku kekeringan bersama dengan doa
aku tak kebagian kenangan dengan air yang kaya
sepertinya hujan tak menyukai aku lagi
atau aku yang tak pandai merayu
tuhan milik hujan yang murah berbagi