
Oleh: Genni Sanita*
Di era digital yang semakin maju, teknologi sangat berkembang dengan cepat dan pesat. Salah satu teknologi yang paling menarik perhatian adalah Artificial Intelligence atau yang lebih kita kenal sebagai AI.
Menurut John McCarthy, Artificial Intelligence adalah usaha memodelkan proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia. McCharthy juga berpendapat bahwa kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan, diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin agar bisa melakukan pekerjaan seperti yang mampu dilakukan oleh manusia itu dinamakan Artificial Intelligence.
AI kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. AI terus berkembang dengan pesat. Dunia pendidikan pun tak luput dari pengaruh teknologi ini. Bagaimana seharusnya mahasiswa menyikapi kehadiran AI dalam proses pembelajaran? Apakah AI akan menjadi teman belajar atau justru ancaman bagi masa depan?
Manfaat utama saat mahasiswa menggunakan AI adalah kemudahan mengakses informasi secara instan. AI memungkinkan mahasiswa untuk dengan cepat mendapatkan berbagai sumber informasi yang relevan, yang sangat berguna dalam penelitian, tugas akademik, dan pemahaman materi kuliah.
Dibalik segala kemudahan AI, kehadiran AI juga menimbulkan sejumlah tantangan. Salah satu kekhawatiran utama adalah adanya risiko mahasiswa menjadi terlalu bergantung pada AI sehingga kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah secara mandiri.
Baca Juga:
Akankah Peran Guru Tergantikan Artificial Intelligence (AI)?
Adakah Keutungan Agama dalam Teknologi AI?
Kehadiran AI bagi Agama; Mengancam atau Menguntungkan?
Untuk mengatasi tantangan yang ada, kita dapat menyimpulkan bahwa AI memiliki peran yang sangat penting dalam mengubah lanskap pendidikan. Namun, keberhasilan implementasi AI sangat bergantung pada bagaimana kita mengelola dan memanfaatkan teknologi ini secara bijak.
Saat kita menggunakan AI tetapi tidak diimbangi dengan pengembangan keterampilan, dapat menghasilkan pemahaman yang dangkal. Jadi kita harus imbangi dengan literasi digital. Mahasiswa perlu memiliki literasi digital yang memadai untuk dapat memanfaatkan AI secara efektif. Mahasiswa juga perlu mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif untuk dapat mengevsluasi informasi yang diperoleh.
Mahasiswa juga harus paham, saat menggunakan AI mahasiswa harus bertanggung jawab dan menghindari plagiarisme. Perguruan tinggi juga perlu mengembangkan kebijakan yang jelas terkait penggunaan AI.
AI telah membuka peluang baru dalam dunia pendidikan. Dengan pemanfaatan yang tepat, AI dapat menjadi alat yang sangat berharga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan di masa depan. Namun, kita perlu berhati-hati agar tidak terlalu bergantung pada teknologi.
*Mahasiswi UPN “Veteran” Jawa Timur.