
oleh: Q. Adawiyah*
Pengandaian perubahan yang terjadi
dari sekian lamban tak lagi mengenal kata kembali
kembali memberi
kembali mengurangi
kembali menambahi
kembali memberantas teka-teki yang tak teratasi
khayal-khayal bayang tersenyum
cipta andai terlalu sejuk berayun
tiada lagi gelap terganti terang
tiada lagi lorong penuh kerikil melompat jauh
terganti tatanan terjaga tanpa renta
tiada lagi para mahasiswa bertolak perg
hindari tekanan tak dihargai
terganti kembali cipta mendekati, memberi
hingga kembali saling kolaborasi
penghuni pulau para pembuta aksara
yang selalu manuruh harap segera diberi
yang layak dan setara seperti kota yang tiada gelap
menjulang mimpi mengukir kata
untuk para calon pemimpin bangsa yang buta aksara
sementara jejak pemuda sulit diikuti
untuk perubahan pulau ini
tutup telinga, tak melihat segudang prestasi
yang dicapai untuk dijadikan tangan kanan
pengukir cipta impian mereka para pemungut kebiadaban
terlalu kuat tak memperdulikan kesejahteraan
janji-janji ditagih harap dipertanggungjawabkan,
hanya jawab penuh kemenangan
“kala itu hanya pemanis saja.”
marilah para pemuda, kembali jangan berdiam di tanah rantau terlalu lama
jika usahamu sudah usai memetik apa yang kau angankan
mari berikan apa yang telah didapatkan
semua cipta harap pada kalian.
*Santri Tebuireng, asal Sumenep Madura.