sumber gambar: rey.ID

Oleh: Yuniar Indra Yahya*

Salah satu kitab yang menerangkan secara komprehensif mengenai seluk-beluk pernikahan adalah Qurratul ‘Uyun. Kitab karangan Syaikh Muhammad Al-Tihami Al-Idrisi Al-Husaini Al-Fasi ini menerangkannya dengan detail. Mulai dari waktu yang baik untuk melakukan akad, walimah, adab bersenggama, kegiatan selama kehamilan, serta keutamaan-keutamaan menikah. Banyak hal seputar itu dijabarkan oleh pengarang dilengkapi dengan dalil Hadis, Al-Qur’an, atau hikmah para sahabat dan ulama.

Salah satu bab yang disinggung oleh beliau adalah tentang bagaimana etika malam pertama mempelai pengantin. Di antaranya:

Melepas Semua Pakaian Kedua Mempelai

Salah satu dari etika malam pertama atau bersenggama yakni tidak menggauli istri yang masih berpakaian. Yang baik adalah kedua mempelai berada dalam satu selimut. Karena anjuran Nabi bagi sepasang suami istri ketika di kamar berada di satu ranjang dan selimut. Hal ini penting dilakukan agar kedua pasangan mudah bergerak, menambah gairah, serta mengikuti cara Rasulullah. 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Menenangkan Istri

Nabi ketika melakukan hubungan suami istri menutup kepalanya, memelankan suaranya, serta mengatakan kepada pasangannya “Wahai istriku tenanglah”.

(وَكَانَ النبي عِنْدَ الْجِمَاعِ يُغَطِّي رَأْسَهُ وَيَغُضُّ صَوْتَهُ وَيَقُولُ لِلْمَرْأَةِ : (عَلَيْكِ بالسَّكِينَةِ

Menghibur Istri

Hendaknya bagi suami sebelum melakukan malam pertama atau senggama, memberikan hiburan dan gurauan terhadap istrinya. Seperti mengobrol, merayu, menyentuh, memeluk, dan menciumnya. Jangan sampai mendatangi istri dengan cara yang tiba-tiba dan mengejutkan. 

Hal ini penting dilaksanakan agar kedua pasangan sama-sama bergembira. Karena jika sang suami mendatangi istrinya dengan tergesa-gesa, maka sang istri akan resah. 

وَفِي الْحَدِيثِ : ثَلَاثَةٌ مِنَ الْعُجْزِ [فِي الرَّجُلِ] : أَنْ يَلْقَى الرَّجُلُ مَنْ يُحِبُّ مَعْرِفَتَهُ فَيُفَارِقُهُ قَبْلَ أَنْ يَعْرِفَ أَسْمَهُ وَنَسَبَهُ، وَأَنْ يُكْرمَهُ أَخُوهُ فَيَرُدُّ كَرَامَتَهُ، وَأَنْ يَقَارِبَ الرَّجُلُ جَارِيَتَهُ [أَوْ زَوْجَتَهُ فَيُصِيبُها] قَبْلَ أَنْ يُحَدَّثَهَا وَيُوَانِسَهَا وَيُضَاجِعَهَا وَيَقْضِي حَاجَتَهُ مِنْهَا قَبْلَ أَنْ تَقْضِيَ حَاجَتَهَا [مِنْهُ] 

Di dalam hadis dikatakan: “ada 3 perkara yang termasuk kelemahan, yaitu: seseorang bertemu dengan orang yang ia senangi kemudian ia berpisah sebelum ia mengetahui nama dan nasabnya. Seseorang yg saudaranya ingin menghormatinya, kemudian penghormatan itu ditolaknya. Seorang laki laki yang menggauli hamba sahayanya/istrinya tanpa didahului dengan percakapan, bermesraan dan bersenang senang, kemudian ia langsung mencapai puncak kepuasannya, sementara hamba sahayanya/istrinya sendiri belum terpenuhi kepuasannya (dalam seggama).”

Membersihkan Mulut

Dianjurkan bagi pasangan suami istri agar membersihkan mulut mereka ketika hendak berhubungan. Serta membuat mulut mereka agar wangi dan harum. Bagi perempuan dianjurkan memakai celak di matanya dan menggunakan pacar di tangannya. 

Tidak Membayar Istri dengan Uang/ Harta Sesaat Sebelum Bersenggama

Bagi seorang suami dilarang memberikan uang kepada istrinya agar ia dapat membuka celananya, karena hal itu akan menyerupai zina. Tradisi buruk ini pernah terjadi di kota Fez, Maroko, bahwa seorang laki-laki yang hendak menggauli istrinya harus memberikan dirham sebelum membuka sarung/celananya. Tanggapan para ulama saat itu adalah hal itu menyerupai zina. 

*Mahasantri Mahad Aly Haysim Asy’ri Tebuireng.