Oleh: Dimas Setyawan*

Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah beserta Nabi Muhammad Saw. Maka tak heran tatkala memasuki bulan Rajab, umat muslim menyambutnya dengan penuh suka cita diiringi sebuah untaian doa, yang berbunyi:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجب وَشَعْبَانَ ، وَبَلغنَا رَمَضَانَ

Artinya: “Ya Allah, berkahilah umur kami di bulan Rajab dan Syaban serta pertemukanlah kami sampai bulan Ramadan

Tetapi tahukah Anda, bahwasanya terdapat beberapa peristiwa penting bagi umat muslim selama bulan Rajab? Apa saja hal-hal penting itu, yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sayyidah Aminah binti Wahb Mengandung Janin Nabi Muhammad

Salah satu catatan Syekh Yusuf bin Isma’il an-Nabhani dalam kitabnya, Al-Anwârul Muḫamamdiyah (yang disarikan dari kitab Mawâhibul Laddûniyah) menjelaskan, ketika hendak menitipkan Nabi Muhammad dalam rahim Siti Aminah pada malam Jumat di bulan Rajab, Allah Swt memerintahkan Malaikat Ridwan (malaikat penjaga pintu surga) untuk membuka pintu surga firdaus sebagai bentuk penghormatan. Pada 27 Rajab, terjadi peristiwa Isra’ dan Mi’raj, salah satu mu’jizat terbesar yang Allah anugerahkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Saat itu pula, terdengar seruan malaikat yang terdengar di langit dan bumi, “Perhatian, sesungguhnya cahaya suci yang sejatinya adalah Nabi Muhammad, pada malam ini sudah berada dalam rahim Aminah. Muhammad adalah sosok yang mempunyai akhlak mulia yang sempurna dan diutus sebagai pembawa kabar gembira sekaligus peringatan (Yusuf bin Isma’il an-Nabhani, Al-Anwârul Muḫammadiyah, [Beirut: Darul Kutub al-Ilmiyah, 1997], h. 15)

Terjadinya Peristiwa Isra’ dan Mi’raj,

Peristiwa Isra’ dan Mi’raj merupakan salah satu mu’jizat terbesar yang Allah anugerahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Pada peristiwa tersebut, lahirlah perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu dari Allah kepada Nabi Muhammad berserta umatnya. Isra’ Mi’raj sendiri adalah salah satu mukjizat Nabi Muhammad yang diabadikan oleh Allah di dalam al-Quran surah Al-Isra’ ayat 1 yang berbunyi:

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Artinya: “Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Mahamendengar lagi Mahamengetahui.

Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab, atau peristiwa ini tepatnya terjadi pada tahun ke – 11 dari kenabian (Nabi SAW saat itu berumur 51 tahun) atau biasa disebut dengan ‘amul huzn (tahun kesedihan).

Terjadinya Perang Tabuk

Perang Tabuk dalah salah satu peperangan umat Islam yang cukup terkenal. Perang ini terjadi pada hari kesepuluh bulan Rajab 9 Hjiriyah. Perang ini terjadi antara umat Islam dengan Romawi berlangsung selama 50 hari, dengan pembagian 20 hari Muslim berada di Tabuk dan 30 hari untuk menempuh perjalanan pulang pergi dari Madinah ke Tabuk. (Safyurrahman al-Mubarakfuri, Raḫîqul Makhtûm, [Riyadh: Muntada ats-Tsaqafah, 2013], h. 366)

Wafatnya Raja an-Najasyi al-Habasyah

Beliau bisa dikatakan seorang tab’in bisa juga dikatakan sahabat. Hubungan beliau dengan Nabi Muhammad Saw menggunakan media surat menyurat. Tatkala beliau wafat, Nabi Muhammad Saw melakukan shalat ghaib untuknya, yang mana shalat tersebut belum pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad.

Raja an-Najasyi al-Habasyah dikenal sebagai seorang raja yang bijaksana, dan sangat baik terhadap para kaum muslimin. Saat kaum muslimin mendapatkan teror yang sangat mencekam dari kafir Quraish, maka kaum muslimin berhijrah ke negeri Habasyah, sehingga mereka mendapatkan perlindungan dari raja Raja an-Najasyi al-Habasyah

Berdirinya Nahdlatul Ulama

Pada tanggal 16 Rajab 1344 Hijriyah bertepatan dengan 31 Januari 1926, para ulama berkumpul di Surabaya menyepakati lahirnya Jam’iyyah Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi sosial dan keagamaan yang salah satu tujuan utamanya adalah memperjuangkan aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah dan sistem bermazhab dalam beragama.


*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari