مَن رَأى مِنكُم مُنكَرَاً فَليُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْيَستَطعْ فَبِقَلبِه وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإيمَانِ )رَوَاهُ مُسْلِمٌ
” Barang siapa melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya. Apabila tidak mampu, maka rubahlah dengan lisan. Apabila tidak mampu dengan lisan, maka ( ingkar ) dengan hati. Dan yang demikian itu adalah lebih lemahnya iman “. [ HR. Muslim]
قالَ رَسُولُ اللَّهِ : إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَا يُعَذِّبُ الْعامَّهَ بِعَمَلِ الْخاصَّهِ حَتّى يَرَوْا الْمُنْكَرَ بَيْنَ ظَهْرانِيهِمْ وَهُمْ قادِرُونَ عَلى أَنْ يُنْكِرُوهُ فَلا يُنْكِرُوا ، فَإِذا فَعَلُوا ذلِكَ عَذَّبَ اللَّهُ الْعَامَّةَ وَالْخاصَّهَ ( رَوَاهُ البَغَاوِى فِي شَرْحِ السُّنَّةِ
” Sesungguhnya Allah Swt. tidak akan menyiksa masyarakat umum sebab perbuatan segelintir orang, sampai mereka melihat kemungkaran dihadapan mata mereka, tapi mereka tidak mau mencegahnya, padahal mereka mampu untuk mencegahnya ( merubahnya ). Kemudian apabila mereka tetap menjalankan itu semua, maka Allah Swt. akan menurunkan siksa kepada mereka semua baik yang umum maupun yang khusus”. { HR. Al-Baghowi di dalam kitab Syarhus Sunnah}
عَنْ أَبِي ذَرٍّ –رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ أَوْصَانِي خَلِيلِي – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -، بِخِصَالٍ مِنَ الْخَيْرِ وَأَوْصَانِي أَنْ لَا أَخَافَ فِي اللَّهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ، وَأَوْصَانِي أَنْ أَقُولَ الْحَقَّ وَإِنْ كَانَ مُرًّا ( رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانِ (
” Diriwayatkan dari Abi Hurairoh, beliau berkata, “Kekasihku Rasulullah Saw. berwasiat kepadaku tentang hal-hal yang baik, beliau berwasiat kepadaku agar aku tidak takut dengan cacian orang yang mencaci, dan beliau berwasiat kepadaku untuk berkata yang benar walaupun pahit ( dirasakan ) “. [ HR. Ibnu Hibban ]
ثَلَاثٌ مُنْجِيَّاتٍ، ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٍ، فَالمُنْجِيَّاتُ خَشْيَةُ اللهِ فِى السِّرِّ وَالعَلَانِيَّةِ وَالحُكْمُ بِالعَدْلِ فِى الرِّضَى وَالغَضَبِ، وَالإِقْتِصَادُ فِى الغِنَى وَالفَقْرِ. وَالمُهْلِكَاتُ شُخٌّ مُطَاعٌ، وَهَوَى مُتَّبَعٌ، وَاِعْجَابُ المَرْءِ بِرَأْيِهِ. ( رَوَاهُ البَزَّارُ
” Ada tiga hal yang menyelamatkan dan tiga hal yang merusak. Adapun yang menyelamatkan adalah takut kepada Allah Swt. baik dalam keadaan terang-terangan, menghukumi dengan adil baik dalam keadaan ridho maupun marah, serta bertindak sederhana baik dalam kondisi kaya maupun miskin. Dan yang merusak ( jiwa ) adalah mengikuti sifat kikir, mengikuti hawa nafsu dan berbangga dengan pendapatnya sendiri “. (HR. Al-Bazzar)
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، الإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْؤولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا، وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. ( رَوَاهُ البُخَارِى
” Kalian semua adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban dari kepemimpinannya. Imam ( pemimpin ) adalah pengatur rakyatnya dan akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinan terhadap rakyatnya. Seorang lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Wanita adalah pemimpin didalam urusan rumah suaminya dan dia akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnnya. Pelayan adalah orang yang mengatur didalam urusan harta majikannya dan dia akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang telah dipimpinnya “. [HR. Al-Bukhari]
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ جَائِزَتَهُ ( رَوَاهُ الشَّيْخَانِ
” Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka seyogyanya ia berkata yang baik atau hendaknya diam. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka seyogyanya dia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka seyogyanya dia memuliakan tamunya “. [ HR. Syaikhon]
إِنَّ بَيْنَ يَدَىِ السَّاعَةِ كَذَّابِينَ فَاحْذَرُوهُمْ ( رَوَاهُ مُسْلِمٌ
” Sesungguhnya menjelang hari kiamat akan muncul para pembohong besar, maka takutlah kalian dari ( fitnah ) mereka “. [ HR. Muslim]
اسْتَعِينُوا عَلَى نَجَاحِ الْحَوَائِجِ بِالْكِتْمَانِ ، فَإِنَّ كُلَّ ذِي نِعْمَةٍ مَحْسُودٌ. ( رَوَاهُ الطَّبْرَانِىّ
” Mintalah tolong untuk menggapai sebuah tujuan dengan cara sembunyi-sembunyi, karena sesungguhnya orang yang diberi kenikmatan itu ( niscaya ) dihasudi “. [ HR. At- Thobroni ]
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ. ( رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ
” Orang-orang yang penyayang akan disayang oleh Dzat Yang Maha Penyayang, maka sayangilah oleh kalian setiap penduduk bumi, maka kalian akan disayang oleh penduduk langit ( malaikat ) “. [ HR. Abu Dawud ]
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلَمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مِنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ. ( مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
“Orang muslim adalah orang yang bisa menjamin keselamatan terhadap orang Islam yang lain dari kejahatan lisan dan tangannya. Dan orang yang hijrah adalah orang hijrah dalam rangka meninggalkan setiap apa yang dilarang oleh Allah Swt. “. [ Muttafaqun ‘alaih ]
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ. ( رَوَاهُ الشَّيْخَانِ
” Takutlah kalian dari berprasangka, karena sesungguhnya berprasangka adalah kabar ( hati ) yang paling besar nilai bohongnya “. [ HR. Syaikhon]
احْتَرِسُوا مِنَ النَّاسِ بِسُوءِ الظَّنِّ . ( رَوَاهُ الطَّبْرَانِىّ
” Berhati-hatilah kalian dari ( kejelekan ) manusia dengan cara berprasangka buruk waspada “. [ HR. At-Thobroni ]
يُبْصِرُ أَحَدُكُمُ الْقَذَى فِيعَيْنِ أَخِيهِ ، وَيَنْسَى الْجِذْعَ عَيْنِهِ . ( رَوَاهُ اِبْنُ حِبَّانِ
” Seseorang ( akan dengan mudah ) mampu melihat kotoran unta dimata saudaranya, dan melupakan ( kotoran ) sebesar pohon kurma yang berada dimatanya sendiri “.[ HR. Ibnu Hibban]
قالَ رَسُولُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ القِيامَة، ومَنْ يَسَّرَ عَلى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ في الدُّنْيا والآخِرَةِ ومَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ في الدُّنْيا والآخِرَةِ واللهُ في عَوْنِ العَبْدِ ما كانَ العَبْدُ في عَوْنِ أَخِيهِ ومَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيقًا إِلى الجَنَّةِ وما اجْتَمَعَ قَوْمٌ في بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتابَ اللهِ ويَتَدارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وحَفَّتْهُمُ الْمَلائِكَةُ وذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ ومَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ. ( رَوَاهُ مُسْلِمٌ (
” Barang siapa menghilangkan kesusahan orang mukmin ketika didunia, maka Allah Swt. akan menghilangkan kesusahannya besok dihari kiamat. Dan barang siapa memudahkan ( urusan ) orang yang terhimpit kesulitan, maka Allah Swt. akan menghilangkan kesusahannya didunia dan diakhirat. Dan Allah Swt. akan selalu menolong hambaNya selama hamba itu sendiri menolong saudaranya. Dan barang siapa menempuh jalan sambil menuntut ilmu, maka Alloh Swt. akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah berkumpul sekelompok kaum didalam rumah-rumah Allah Swt. sambil membaca Al-Quran dan saling tukar pikiran tentang Al-Quran diantara mereka kecuali ( pasti ) turun atas mereka sebuah ketenangan dan dipenuhi dengan rahmat serta dikelilingi oleh malaikat serta Allah Swt. akan menyebut mereka dikalangan makhluk-makhlukNya Dan barang siapa lambat amalnya, maka akan lambat nasabnya “. [ HR. Muslim ]
لَا يُؤمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ. ( رَوَاهُ مُسْلِمٌ
” Seseorang dari kalian tidak akan merasakan iman yang sempurna sampai dia mencintai saudaranya sama seperti dia mencintai dirinya sendiri “. [ HR. Muslim ]
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ . ( رَوَاهُ مُسْلِمٌ
” Harta tidak akan menyusut dengan dishodaqohkan, dan tidaklah Allah Swt. mengampuni hambaNya kecuali Allah akan memuliakannya, dan tidaklah seseorang itu tawaddhu’ karena Allah kecuali Allah akan mengangkat derajatnya “. [ HR. Muslim ]
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تُلْقِى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ( رَوَاهُ مُسْلِمٌ
” Jangan meremehkan perkara yang baik sedikitpun. Dan seyogyanya engkau menyambut saudaramu ( ketika bertemu ) dengan wajah yang manis “. [ HR. Muslim ]
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ . ( رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِى
” Seseorang itu akan mengikuti pendirian sahabat karibnya, karena itu perhatikanlah olehmu siapakah yang dikawaninya “. [ HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi ]