Mahasiswa saat melakukan ujian tashih metode Ummi di FAI Unhasy. (foto: ist)

Tebuireng.online– Fakultas Agama Islam (FAI) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) gelar Tashih metode Ummi di Aula lantai 3 gedung A Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy).

Kegiatan Tashih ini diikuti 174 mahasiswa. Tashih yang menjadi puncak dari program tahsin ini digelar selama 3 hari, dari tanggal 23, 25 dan terakhir tanggal 29 Desember 2023. Sebelum itu, mahasiswa dari ketiga program studi tersebut telah menjalankan tahsin yang dimulai sejak Kamis 2 November 2023.

Dalam program tashih ini terdapat 8 kelompok yang telah dibagi sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing mahasiswa, antara jilid 2 hingga kelompok tertinggi Al-Qur’an.

Ghozin Abdurrahman selaku penguji dari Ummi Foundation menyebutkan, bahwa bacaan mahasiswa Unhasy dinilai lancar dan baik namun terdapat beberapa kekurangan seperti dalam hal suara dan ketrampilan yang perlu ditingkatkan.

“Rata-rata nilainya antara 5-6 dan tertingginya lulus, lulusnya ini sebagian kecil ya, karena kurang terampil dalam bacaannya,” ungkapnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Meskipun tidak ditemukan mahasiswa yang memiliki nilai di bawah rata-rata, pria asal Surabaya ini menyebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa.

“Kalo nilai dibawah rata-rata mungkin tidak ada, dari penilaian yang rendah itu masih ada pendek dibaca panjang dan yang panjang dibaca pendek, begitu juga seperti harakat yang kasrah dibaca fathah dan masih ada yang tawallud atau memantul-mantulkan bacaan,” jelasnya.

Tak lupa diakhir wawancara beliau juga berpesan pada seluruh peserta tashih untuk lebih bersemangat dalam penguatan bacaan. “Yang kurang-kurang dikuatkan lagi dan lebih semangat lagi dan insyaallah harapannya pasti bisa,” tutupnya.

Lebih lanjut Salah satu peserta tashih Alfa Alfi Adhumala juga membagikan kesan pertamanya mengikuti progam ini, “Jadi grogi pasti, tapi setelah maju dan mulai untuk ujian ternyata tidak sesulit yang dibayangkan, kuncinya hanya perlu konsentrasi dan tenang, selain itu materi-materi yang telah dipelajari selama tahsin juga harus diingat InsyaAllah semuanya lancar,” ungkapnya.

Mahasiswa prodi PAI semester 5 ini ini juga mengaku dengan adanya program tahsin ini ia dapat belajar banyak mengenai Al-qur’an juga sebagai jembatan penyempurna bacaannya.

“Setelah mengikuti tahsin ini saya bisa banyak belajar mengenai ilmu-ilmu Al Qur’an, salah satunya untuk menyempurnakan teknik baca Al Qur’an saya,” imbuhnya.

Wanita yang akrab disapa Alfa ini juga tidak lupa mengungkapan rasa syukurnya karena dapat lulus dalam tashih metode Ummi ini. “Hal tersebut tidak lepas dari kerja keras ustadz trainer yang sudah sangat sabar dan telaten dalam membimbing kami selama pelatihan tahsin kemarin,” tutupnya.

Pewarta: Ilvi Mariana