Peringatan ke-2 tahun wafat KH. Agus Muhammad Zaki (Gus Zaki), di Pondok Pesantren Al-Chodijah, Jatirejo, Jombang. (foto: zidan/to)

Tebuireng.online– Peringatan haul ke-2 tahun wafat almarhum KH. Agus Muhammad Zaki (Gus Zaki) dihadiri oleh sejumlah pengasuh pesantren di Jawa Timur. Di antaranya Pengasuh Pondok Pesantren Tremas, KH. Luqman Harish Dimyathi, Pengasuh Zainul Ibad As’ad, Darul Ulum, Rejoso, Jombang. KH. Maghfur Ali, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Cukir, serta banyak pengasuh lainnya.

Dalam peringatan haul yang digelar, Ahad (26/6) di Pondok Pesantren Al-Chodijah, Jatirejo, Jombang itu, Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz berharap agar ke depannya lahir sosok seperti almarhum Gus Zaki.

suasana di ndalem alm. KH. Agus Muhammad Zaki (Gus Zaki).

“Mudah-mudahan ke depannya akan lahir kembali sosok penerus layaknya Gus Zaki. Karena Gus Zaki adalah sosok yang sangat aktif dalam keilmuan dan dakwah,” tutur Gus Kikin dalam sambutannya.

Di tengah acara berlangsung, sempat turun hujan ringan. Namun, acara tetap dilanjutkan tanpa halangan. Untuk itu, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Fatchul Ulum Pacet, Mojokerto, KH. Muslich Abbas menegaskan beberapa hal yang beliau kutip melalui kitab Badairu as Surur.

“Dalam kitab Badairu as-Surur dijelaskan bahwa salah satu tanda kemuliaan dan diterimanya oleh Allah SWT sebuah hajat atau acara adalah turunnya hujan. Hal ini karena para ahli ikut mendoakan acara tersebut dan doa para penduduk langit lebih makbul dan diterima oleh Allah,” ungkap alumni Pesantren Tebuireng tersebut.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Penasehat IKAPETE Mojokerto itu juga menyampaikan bahwa Gus Zaki adalah sosok yang sangat luar biasa,

“Gus Zaki sempat menjabat sebagai ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Jawa Timur. Saat beliau mnjabat RMI mengalami banyak transisi ke mana-mana. Dan beliau adalah orang yang mengembalikan jalan dan arah organisasi ini,” imbuhnya.

Bagi Kiai Muslich, Gus Zaki merupakan orang yang berpikir unik, membawa pesantren ke arah yang maju. Sehingga, pesantren harus berada di atas segalanya. Karena pesantren sudah lahir sebelum ormas-ormas saat ini lahir.

“Dan beliau juga menjadi inisiator terbentuknya forum Bu Nyai Nusantara yang berada di bawah naungan RMI,” tegasnya.

Pewarta: Al Fahrizal