Ket. Yenny Wahid ketika memberikan sambutan selaku perwakilan dari keluarga Gus Dur

Tebuireng.online- Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Yenny Wahid mengingatkan masyarakat tentang pentingnya toleransi. Hal tersebut disampaikan pada peringatan 9 tahun wafatnya Gus Dur (16/12/18) di Pesantren Tebuireng Jombang.

Mbak Yenny yang diminta memberikan sambutan atas nama keluarga mengaku sangat terharu, karena ribuan orang menyempatkan setiap tahun untuk menghadiri Haul Gus Dur.

“Insya Allah ketika kita menghadiri haul, kita akan mendapatkan barakah dan rahmah yang tidak terkira. Karena pada saat kita mendoakan orang yang meninggal, para malaikat juga mendoakan kita semua,” ucap Yenny Wahid.

Yenny juga berpesan akan nikmat yang harus selalu kita jaga  yang mana sering kita sia-siakan dan dianggap remeh yaitu nikmat kesehatan, nikmat waktu luang dan nikmat kepercayaan. Kesehatan itu pentingnya luar biasa.

Putri sulung Gusdur itu berdoa, “Mari kita semua doakan agar Allah memberikan panjang umur kepada kita semua, juga untuk semua pemimpin kita semoga mendapat kekuatan dari Allah dalam memimpin masyarakat kita agar mendapat maslahat.”

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Yang harus menjadi perhatian, marilah kita semua sesama warga bangsa saling mengedepankan toleransi. Ini adalah warisan dari gus dur, soal toleransi,” Yenni Wahid menekankan toleransi seperti yang selalu dikedepankan oleh ayahandanya, Gus Dur.

Putri mantan presiden itu mengajak para hadirin yang menjadi panutan di masyarakat cara menjaga suhu di masyarakat agar tetap baik. Karena Indonesia disorot asing, dilihat bagaimana adab dalam menjalani kehidupan politik kedepannya.

“Tapi saya yakin kita semua adalah pengikut para ulama, sehingga adab sopan santun akan selalu kita terapkan. Saya juga menitipkan pesan agar kita semua selalu menebarkan kebaikan.”

Yenny bercerita bahwa ia baru saja kembali dari sebuah acara di Abu Dhabi atas undangan Syaikh Abdullah bin Bayyah, beliau adalah salah satu ulama terkemuka di Saudi Arabia. Beliau meluncurkan sebuah gagasan yang sebetulnya sudah ada di zaman Rasulullah yaitu aliansi kebaikan. Di mana semua orang, semua masyarakat apapun latar belakangnya semua menitik beratkan untuk berbuat kebaikan satu sama lainnya.

“Kalau orang di luar negeri saja antar umat beragama yang berbeda-beda dan dari bangsa yang berbeda-beda saja sudah mau berbuat kebaikan. Tentunya kita sebagai warga bangsa yang lebih lagi mayoritas muslim, maka patut bagi kita untuk lebih berbuat baik lagi terhadap sesama”, Yenny Wahid menghimbau seluruh masyarakat Indonesia.

Perlu kita dalami bersama, perlu kita kedepankan lagi akhlakul karimah, terutama dalam menjalani proses berbangsa dan berdemokrasi kedepan. Mencegah keburukan lebih diutamakan dari pada membawa kebaikan. Jadi semuanya kita harus mengedepankan akhlakul karimah.


Pewarta: Nurul

Publisher: MSA