Seorang siswa mencium tangan Wakil Pengasuh, KH. Abdul Hakim Mahfudz saat prosesi wisuda Purna Siswa 2016-2017 Yayasan KH. M. Hasyim Asy’ari di SMA A Wahid Hasyim, pagi tadi (13/05/2017). (Foto: Nurul Fajriyah).

Tebuireng.online— Yayasan KH. M. Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang pada Sabtu (13/05/2017) menggelar Wisuda Purna Siswa tahun ajaran 2016-2017 untuk unit-unit pendidikan di lingkungan Pesantren Tebuireng. Acara yang diadakan tiap tahun di SMA A Wahid Hasyim itu, dihadiri oleh para wisudawan-wisudawati dan wali santri dari berbagai daerah.

Seluruh siswa yang diwisuda pada tahun ini sebanyak  1013 siswa dengan rincian 235 dari MTs Salafiyah Syafi’iyah,  188 dari MA Salafiyah Syafi’iyah, 242 dari SMP A. Wahid Hasyim, 222 dari SMA A. Wahid Hasyim, 98 dari SMA Trensains, 9 dari SMK Khoiriyah Hasyim, dan 19 dari Madrasah Muallimin.

Unit pendidikan di Pesantren Tebuireng yang tahun ini melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) adalah  SMP A Wahid Hasyim, SMA A Wahid Hasyim, SMA Trensains, dan SMK Khoiriyah Hasyim.

Dalam pembacaan laporan, Mudir bidang Pendidikan Sekolah H. Kusnadi menjelaskan tentang perkembangan pendidikan dan prestasi para siswa di masing-masing unit pendidikan. Menurut Pak Kus, pangilan akrab beliau, unit-unit yang ada di Pesantren Tebuireng sangatlah berkualitas. Hal tersebut dapat dilihat dari prestasi sekolah maupun prestasi siswa.

Tahun ini SMA AWH untuk jurusan IPS menduduki peringkat ke 15 dan IPA di peringkat 10 dari 55 SMA, baik negeri maupun swasta se-Kabupaten Jombang. MASS menduduki peringkat ke 4 dari 84 MA, baik negeri maupun swasta se-Kabupaten Jombang dan SMA Trensains menduduki peringkat ke 3 dari 44 SMA, baik negeri maupun swasta se-Kabupaten Jombang.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“SMA Trensains, telah mengukir sejarah di Kabupaten Jombang, karena baru kali ini ada SMA yang baru pertama meluluskan sudah memperoleh peringkat ke 3 se-kabupaten. Bahkan, memperoleh nilai di atas rata-rata nilai provinsi,” tutur H. Kusnadi.

Selain itu, lanjut Pak Kus, SMP AWH telah meraih penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional dan menyabet predikat terbaik pertama implementasi muatan lokal mata pelajaran keagamaan se-Kabupaten Jombang. Untuk itu, Pengasuh Pesantren Tebuireng, Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid menyerahkan penghargaan kepada Kepala SMP AWH, Anas, M.Hi. dan Kepala SMA Trensains A. Rofiq, ST., M.Pdi.

Misbahul Lail, siswa SMA Trensains, memberikan sambutan mewakili wisudawan. Ia mengatakan bahwa perpisahan adalah hal yang selalu ada setelah pertemuan. “Saya menyampaikan banyak terimakasih dan permohonan maaf kepada para guru yang telah membimbing kami,” ungkapnya.

Sebagai santri yang akan menjadi alumni, ia mewakili para wisudawan memohon keridhaan dan keikhlasan bapak/ibu guru, agar ilmu yang didapatkan menjadi bermanfaat, mampu meneruskan estafet perjuangan Tebuireng dan mengibarkan panji NU di manapun berada.

Mewakili wali wisudawan, Bapak Bidekso Adi memberikan nasihat kepada para wisudawan. “Anak-anakku para wisudawan yang kami cintai. Binar-binar kegembiraan terpancar pada raut muka kalian. Mulai saat ini, kalian telah diberikan amanat dan kepercayaan oleh orang tua, guru, sekolah dan Pesantren Tebuireng untuk mengemban panji-panji tanggung jawab yang mulia menjadi manusia yang bermanfaat,” terang Pak Bidekso.

Oleh karena itu, ayah dari Nawwaf Faruq Adina Putra itu berpesan kepada para santri, khususnya yang diwisuda, untuk memegang teguh kepercayaan dan amanah yang diberikan tersebut dan diperjuangkan dengan cara belajar terus sepanjang hayat.

Orasi ilmiyah disampaikan oleh H. Irfan Wahid atau yang akrab disapa Gus Ipang Wahid. Dalam orasinya, Ketua Pokja Industri Kreatif dari Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) itu menyampaikan, generasi muda dituntut untuk kreatif. Hal itu menurutnya lebih karena kreatifitas bukanlah sumber daya alam dan keberadaannya tidak akan pernah punah. Bagi putra Gus Sholah itu, kreatifitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan baru dalam proses pemecahan sebuah masalah.

Dalam prosesi wisuda, satu persatu wisudawan dipanggil ke atas panggung untuk disematkan gordon atau kalung wisuda oleh Wakil Pengasuh, KH. Abdul Hakim Mahfudz, Ketua Yayasan KH. M. Hasyim Asy’ari, dr. Ali Faisal beserta seluruh kepala sekolah.


Pewarta:      Nurul Fajriyah

Editor:         Munawara

Publisher:    M. Abror Rosyidin