
Yang Pernah Pergi
Oleh: sabdawaktu*
Aksara-aksara sengaja aku kubur di dadamu
melenyapkan sepi yang menyiksa jiwamu setiap pagi
jika pun akhirnya di antara kita harus ada yang pergi, suatu saat nanti
aku harap setelah kembali, kau masih mengenal puisi yang pernah kita ciptakan sendiri
jangan ada benci
jangan pernah mengusir lagi
sebab, bagian dari hidup adalah hal yang pernah kutitip padamu, puisi itu
Yang datang boleh pergi
yang pernah pergi silakan (jika mau) kembali
termasuk kamu, puisi-puisi yang tak pernah aku patahkan meski musim tak pernah lagi memberi janji
terima kasih untuk segenap kepergian yang lalu
itu telah mengajariku bagaimana meneguhkan rindu, menyembuhkan pilu, dan membuat air mata tak lagi beku
kamu, adalah nyawa yang kunamai sebuah kepergian yang akan kembali
hingga aku tak perlu takut lagi pada kata kehilangan atau kematian
sebab dirimu, adalah segala awal dan akhir yang kusebut sebagai bagian
bagian dalam setiap takdir Tuhan yang dua itu: kehidupan dan kematian
terima kasih telah membuat aku mengerti, bahwa puisi akan tetap membuat yang pergi akan kembali, dan yang pergi terus bisa menjadi abadi dalam hati
meski hanya dalam sebuah kenang yang terus basah di setiap kali air mata menggenang
*Penulis adalah penikmat puisi dan tulisan fiksi.