Sumber gambar: kompasiana.com

Yang Pernah Pergi 

Oleh: sabdawaktu*

Aksara-aksara sengaja aku kubur di dadamu

melenyapkan sepi yang menyiksa jiwamu setiap pagi

jika pun akhirnya di antara kita harus ada yang pergi, suatu saat nanti

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

aku harap setelah kembali, kau masih mengenal puisi yang pernah kita ciptakan sendiri

jangan ada benci

jangan pernah mengusir lagi

sebab, bagian dari hidup adalah hal yang pernah kutitip padamu, puisi itu

Yang datang boleh pergi

yang pernah pergi silakan (jika mau) kembali

termasuk kamu, puisi-puisi yang tak pernah aku patahkan meski musim tak pernah lagi memberi janji

terima kasih untuk segenap kepergian yang lalu

itu telah mengajariku bagaimana meneguhkan rindu, menyembuhkan pilu, dan membuat air mata tak lagi beku

kamu, adalah nyawa yang kunamai sebuah kepergian yang akan kembali

hingga aku tak perlu takut lagi pada kata kehilangan atau kematian

sebab dirimu, adalah segala awal dan akhir yang kusebut sebagai bagian

bagian dalam setiap takdir Tuhan yang dua itu: kehidupan dan kematian

terima kasih telah membuat aku mengerti, bahwa puisi akan tetap membuat yang pergi akan kembali, dan yang pergi terus bisa menjadi abadi dalam hati

meski hanya dalam sebuah kenang yang terus basah di setiap kali air mata menggenang


*Penulis adalah penikmat puisi dan tulisan fiksi.