Pihak Rektorat Universitas Indonesia (UI), Prof. Abdul Haris memberikan sambutan dalam pertemuan bersama santri Tebuireng tingkat SMA. (foto Soni)

Tebuireng.online— Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Rer. Nat. Abdul Haris, Warek Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI adakan pertemuan dengan santri Tebuireng tingkat SLTA, pada Senin (07/8/2023) di gedung Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng. 

Acara tersebut merupakan silaturahmi sekaligus seminar tentang dunia perguruan tinggi, dengan mengusung tema “Santri menuju Perguruan Tinggi: Akselerasi Pengembangan SDM Unggul di Indonesia.” 

Wakil Mudir Bidang Pendidikan Pesantren Tebuireng, Kusnadi Said, mewakili Pengasuh Tebuireng menyebut bahwa santri yang hadir dalam acara ini tidak seluruhnya. 

“Yang kita dudukkan di sini itu santri perwakilan dari kelas 12 atau santri tingkat akhir yang akan masuk ke dunia perguruan tinggi,” ujarnya.

Selain itu, Pak Kusnadi juga menyampaikan data alumni Tebuireng yang masih duduk di bangku kuliah, ada yang di UI. 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Tercatat pada 2023, ada 3 anak dari Tebuireng itu di UI. Kemudian, pada tahun 2022, juga ada 3 yang lolos kuliah di UI,” terangnya.

Perwakilan sswa tingkat SLTA di Tebuireng ikuti seminar yang digelar oleh Uiniversitas Indonesia, di gedung Yusuf Hasyim Tebuireng.

Kedatangan rombongan UI ke Tebuireng, selain dengan tujuan ziarah, mereka juga mengadakan seminar dengan para santri. Prof. Abdul Haris, sebagai jajaran Rektorat di UI menjadi pembicara dalam acara tersebut. 

Menurutnya, santri itu menjadi bagian yang signifikan untuk membangun Indonesia. “Terdapat 4,37 juta santri di Indonesia, yang setara dengan 10%-nya jumlah siswa di Indonesia (45,3 juta siswa),” ucap Prof. Haris yang mengaku pernah menjadi santri.

Kemudian lanjutnya, “yang disayangkan, dari 100 siswa, hanya 31 anak yg akhirnya masuk perguruan tinggi. Hal ini disebabkan,l terbatasnya ekonomi dan infrastruktur perguruan tinggi (dosen dan daya tampung).”

Maka, Prof. Abdul Haris menegaskan santri harus punya strategi. “Yang penting itu masuk dulu (perguruan tinggi), pilih mana prodi yang sesuai kemampuan dan kompetensi yang tidak tinggi di sana,” ungkapnya. 

Soni Fadjar Arif, santri tingkat akhir Tebuireng mengungkap acara seperti ini bagus untuk motivasi teman-teman yang kurang semangat untuk lanjut pendidikan.

“Acaranya bagus, kita juga jadi tahu sedikit tentang dunia perguruan tinggi, dan diberi tipsnya lagi. Kayaknya harus sering-sering diadakan,” ujar Soni.

Pewarta: Fahrizal