Para mahasiswa dan mahasiswi Unhasy mengikuti tes TOAFL (Test of Arabic as a Foreign Language) pada Kamis-Jumat (02-03/04/2018) di Auditorium lantai 3 Gedung Rektorat Unhasy. (Foto: Dok. Unhasy)

Tebuireng.online -– Sebagai puncak dari pembekalan kemampuan berbahasa Arab, mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) mengikuti tes TOAFL (Test of Arabic as a Foreign Language) pada Kamis-Jumat (02-03/04/2018) di Auditorium lantai 3 Gedung Rektorat Unhasy.

Test TOAFL merupakan tes untuk mengetahui dan mengukur kemampuan mahasiswa dalam membaca, berbicara, dan menulis dalam bahasa Arab, selain itu untuk mengukur berbagai macam ilmu dan keterampilan lain, seperti istima’ (mendengar) qira’ah (membaca), kitabah (menulis), nahwu (tata bahasa Arab), dan lain sebagainya. Tes selama dua hari tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Bahasa Unhasy.

“Unhasy adalah sebuah perguruan tinggi yang berbasis pesantren, sehingga berusaha menjaga mutu mahasiswa-mahasiswinya dengan senantiasa membekali mereka dengan keterampilan Bahasa Arab agar nantinya mereka dapat memahami hukum hukum Islam yang berasal dari sumber aslinya,” ungkap Fathurrahman, Sekertaris Lembaga Bahasa Unhasy.

Melalui UPT Lembaga Bahasa, lanjut Dosen Bahasa Arab tersebut, Unhasy berusaha memberikan pembelajaran Bahasa Arab secara intensif khususnya bagi mahasiswa/i semester satu dan dua agar nantinya di semester atas tidak ada kendala dalam mempelajari sumber sumber asli ilmu ilmu keislaman yang ditulis dengan Bahasa Arab.

Untuk menjaga kualitas mahasiswa-mahasiswi dalam penguasaan Bahasa Arab dan mengukur ketercapaian pembelajaran intensif Bahasa Arab secara lebih obyektif dan jujur, maka semua mahasiswa/i yang aktif mengikuti pembelajaran bahasa Arab diwajibkan untuk mengikuti tes TOAFL sebagai prasarat akhir untuk lulus dalam pembelajaran intensif bahasa Arab tersebut.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Inilah alasan kenapa tes TOAFL sebagai sarana  evaluasi pembelajaran bahasa Arab selama satu tahun penting agar mahasiswa Unhasy tetap mampu menjaga marwah-nya sebagai perguruan tinggi yang berbasis nilai nilai dan ilmu ilmu keislaman yang diajarkan di dalam pesantren,” lanjutnya.

Tes TOAFL tersebut diikuti oleh kurang lebih 600 mahasiswa yang aktif mengikuti pembelejaran intensif Bahasa Arab. Tes TOAFL tersebut mensyaratkan keaktifan kehadiran mahasiswa. sehingga, mahasiswa yang tidak aktif berdasarkan aturan tidak diperkenankan untuk mengikuti tes TOAFL dan harus mengulang pada semester yang akan datang bersamaan program untuk mahasiswa angkatan 2018/2019 mendatang.

Dengan diselenggarakannya tes TOAFL tersebut, Faturrahman berharap ke depan Unhasy dapat terus menjaga kualitas keilmuan mahasiswanya dan mengembangkan berbagai macam keahlian yang lainnya, sebagai bentuh usaha merealisasikan niat para pendirinya dulu.


Pewarta:            Robiah

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin