Tebuireng.online- Pentingnya literasi menjadi perhatian bagi sejumlah Dosen Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng dan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok KKNT 2018. Beberapa kegiatan diselenggarakan mulai dari mendirikan taman baca di salah satu TPQ, yaitu TPQ al Mubarok di Desa Sumberteguh, Kudu, yang dilakukan beberapa waktu yang lalu. Termasuk pengadaan bahan bacaan dan prasarananya seperti rak dan almari buku.
Selanjutnya, pada tanggal 23/12/2018 diselenggarakan kegiatan mewarnai dan storytelling. Kurang lebih 35 anak-anak Desa Sumberteguh mulai dari usia PAUD sampai SMP ikut dalam kegiatan tersebut. Mereka adalah santri TPQ al Mubarok.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB, dengan storytelling tentang pentingnya saling menghormati dan menjaga toleransi antarsesama. Peserta diajak mendongeng, sharing dan unjuk kebolehan. Dipandu oleh Robiah Machtumah Malayati yang membuka acara tersebut. Dilanjutkan dengan lomba mewarnai dengan tema “bhinneka tunggal ika” yang difasilitasi oleh tiga dosen Unhasy, Siti Rofiah, Sayyidah Afyatul, dan Aida Arini dan beberapa mahasiswa Unhasy. Adapun gambar yang diwarnai adalah aneka ragam pakaian nusantara.
“Storytelling dan mewarnai dengan tema “Bhinneka Tunggal Ika” sengaja dipilih untuk mengenalkan dan menanamkan keberagaman yang sudah menjadi ciri khas bangsa. Untuk selanjutnya itu menjadi pintu masuk untuk menanamkan nilai-nilai keberagaman dan pentingnya toleransi. Mengingat sekarang ini nilai tersebut sangat dibutuhkan oleh generasi muda bangsa,” ungkap Siti Rofiah, Dosen Unhasy sekaligus koordinator pendampingan literasi tersebut.
Antusiasme peserta terlihat ketika mereka secara aktif bertanya dan menjawab soal. Mereka juga unjuk kebolehan, seperti menyanyi, berdoa, dan menyebutkan mukjizat nabi-nabi.
Mutrofin, kepala TPQ al Mubarok juga turut aktif berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Guru PAUD itu menceritakan aktivitas di taman baca sejak didirikan yang lokasinya menjadi satu dengan TPQ al Mubarok itu.
“Anak-anak ya datang dan membaca sesukanya, kalau yang SD/MI biasanya membaca yang bergambar, kalau yang usia SMP paling suka RPUL. Tapi bukunya masih terbatas, jadi belum bisa dibawa pulang dan hanya pinjam di tempat. Jadi, beberapa anak SMP biasanya mengerjakan PR di TPQ ini,” tutur Mutrofin.
Mutrofin berharap, selanjutnya akan ada beberapa kegiatan lain yang diselenggarakan untuk anak-anak Desa Sumberteguh, Kudu. Sebab, menurutnya, melalui kegiatan tersebut bisa meningkatkan kegemaran baca anak.
Acara ditutup dengan doa bersama yang berupa rangkaian doa untuk kedua orang tua, shalawat an-nahdliyyah hingga melagukan syair hubbul wathon bersama. Rangakaian doa tersebut adalah doa wajib yang biasa dibaca bersama setiap usai mengaji di TPQ al Mubarok.
Pewarta: May Linda Hapsari
Editor/Publisher: RZ