Pihak Universitas Al-Wasathiyah Hadramaut Yaman memberi seminar untuk santri Tebuireng di gedung Yusuf Hasyim Tebuireng Jombang.

Tebuireng.online— Universitas Al-Wasathiyah Hadramaut, Yaman melakukan kunjungan ke Tebuireng pada Sabtu (12/8/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka seminar “Akhlakul Karimah dalam Islam”. Jajaran para dosen universitas itu disambut baik oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz di ndalem kasepuhan Tebuireng.

Di antara ulama sekaligus pengajar di Universitas Al-Wasathiyah yang turut serta dalam kegiatan itu yakni, Al-Habib Alwi ibn Habib Abu Bakar Al-Masyhur (akademisi universitas), Habib Abdurraqib Ahmad Al-‘Atthas (ketua dewan majelis pengawas), Prof. Dr. Ahmad Muhammad Assegaf (wakil kepala pascasarjana dan penjamin mutu), dan Sayyid Ausan Al-Halawi Al-Haddad (kepala administrasi rektorat).

Peserta yang diikutsertakan dalam agenda ini yaitu, 100 mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, 50 santri Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyyah, dan 50 Madrasah Mualimin.

Pada seminar tersebut Habib Alwi bin Habib Abu Bakar Al-Masyhur menyampaikan bahwa sebagai santri, kita harus selalu mengedepankan persatuan umat. Untuk mencapai persatuan itu membutuhkan banyak tahap. Dan menurutnya itu dimulai dari lingkungan pesantren.

Setelah itu, lanjutnya kemudian pondasi tersebut dikembangkan kepada pesantren-pesantren sekitar kita. Lalu bahkan persatuan ini disalurkan juga kepada pesantren yang tidak sepaham dengan kita. Bahkan, persatuan ini harus ditularkan kepada orang yang berbeda keyakinan dengan kita. Karena Islam membawa peran untuk umat manusia.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Kita harus selalu berusaha untuk melanjutkan apa yang dicita-citakan guru kita, terutama pendiri pesantren kita, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari. Kita adalah agen-agen pemersatu umat, bukan pemecah belah,” ungkap Habib Alwi.

Selain seminar itu, mereka juga memperkenalkan Universitas Al-Wasathiyah kepada para santri. Universitas itu menyediakan banyak fakultas, mulai dari Fakultas Ushuluddin, Ilmu Syariah dan Hukum, Keperempuanan, Pusat Kajian Kenabian, dan Perguruan Tinggi Jarak Jauh.

Pewarta: Yuniar Indra Yahya