Pembacaan Maulid, yasin dan tahlil menjadi pembuka acara puncak Haul Gus Dur yang dilaksanakan di Pesantren Tebuireng Jombang. (foto: farid)

Tebuireng.online— Malam puncak haul Gus Dur yang ke-15 telah terselenggara dengan khidmat. Ribuan masyarakat hadir dengan antusias mengikuti rangkaian acara puncak pada Ahad 22 Desember 2024 malam, di halaman Pesantren Tebuireng.

Acara yang digelar di halaman pondok pusat ini juga dihadiri tokoh penting, Menteri Agama, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, Mantan Ketua PBNU, KH. Said Aqil Siraj, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, mantan Bupati Jombang, Munjidah Wahab, seluruh Dzurriyah Pesantren Tebuireng, dan seluruh undangan.

Acara malam puncak haul dimulai dari pukul 17.00 Wib Pembacaan Maulid, dilanjut dengan pembacaan yasin tahlil, kemudian mahalul qiyam. Ada banyak pembicara yang dihadirkan pada malam hari ini, salah satunya perwakilan dari keluarga Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid.  

Baca Juga: Sambutan Keluarga, Inayah Wahid: Mengasah Nurani Membela yang Lemah

“Mohon jangan kaget dengan yang hadir di depan ini, bukan karna ning Yenny mengembang, atau melebar, tapi memang saya ini sudah disiapkan sebagai cadangannya ibu-ibu bapak-bapak, karna ning Yeni kebetulan kemarin menjadi ketua panitia haul Gus Dur yang ke-15 di Ciganjur,” tuturnya saat sambutan yang diikuti tawa jamaah. Pasalnya, sambutan Inayah Wahid mewakili keluarga, khususnya Ning Yenny Wahid yang berhalangan hadir.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Setelah sambutan dari perwakilan keluarga Gus Dur, Pengasuh Pesantren Tebuireng yakni KH. Abdul Hakim Mahfudz juga memberi sambutan. Pada kesempatan itu beliau menceritakan beberapa kisah yang beliau alami selama bersama Gus Dur.

“Hampir semua orang merasa dekat dengan Gus Dur, pesan-pesannya yang beliau sampaikan dengan candaan, jadi saya keinget pas dulu saya muda tepatnya 1 Syawal ada halal bi halal di ruang tamu, kami yang muda-muda itu ada di ruang sebelah, dan di situ ada Gus Dur, lalu beliau menyampaikan candaan-candaan versi beliau, jadi kami tertawa bareng-bareng, sampai orang-orang yang di depan itu mengintip, dan berkata, “oh ada Abdurrahman”, jadi suasana yang begitu serius diruang tamu itu berubah menjadi cair karna Gus Dur,” ungkap Gus Kikin mengenal kebersamaannya dengan Gus Dur.

Ribuan jamaah hadir menyaksikan malam pucak peringatan Haul Gus Dur, di halaman Pesantren Tebuireng. (foto: Ifa)

Di waktu istimewa itu juga, Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar turut memberi sambutan, “ini haul ke-3 kalinya saya hadir di Tebuireng,  kalau di Jawa Barat saya tidak pernah absen, Ning Inayah menjadi saksi ya ning,” ungkapnya saat sambutan seraya menyapa Putri Gus Dur itu.

Untuk diketahui, pada Haul ke-15 Gus Dur ini ada 2 penceramah yang dihadirkan untuk berbagi ilmu dengan para hadirin, yakni Habib Umar Muthohar dan Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA.

Sebagai penceramah pertama KH. Said Aqil Siraj menceritakan pengalamannya saat bersama Gus Dur, “ada 1 kisah hikayah saya dengan Gus Dur dari banyaknya kisah kami ya, yang paling saya ingat itu waktu saya salah bicara, terus beliau mengatakan.

Baca Juga: 79 Majelis Khotmil Quran Semarakkan Haul ke-15 Gus Dur

“Jangan kesusu kalau berbicara atau mengambil sikap tunggu ada orang yang marah baru kamu menengahi, jangan kamu yang marah,” gitu kata Gus Dur, itu yang benar-benar saya pegang sampai sekarang,” jelas Aqil Siraj membuka ceramahnya.

Menjadi penceramah terakhir, Habib umar juga bercerita tentang Gus Dur semasa hidupnya, “saya pernah diceritani mbah Sayyid Aqil, bahwa ciri-ciri wali itu bisa mendatangkan uang dalam kantongnya,” cerita singkatnya, dan sampai sekarang beliau kagum terhadap sosok Gus Dur.

Penutupan malam puncak haul Gus Dur yang ke15 ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Masduqi Abdurrahman.



Pewarta: Albii