Inayah Wulandari Wahid memberi sambutan atas nama keluarga di acara Haul ke-15 Gus Dur yang berlangsung di Pesantren Tebuireng, Ahad (22/12/2024) malam. (foto: farid)

Tebuireng.online— Putri Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid atau yang akrab disapa Ning Inayah Wahid hadir memberikan sambutan keluarga dalam acara puncak Haul ke-15 Gus Dur yang digelar di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, pada Ahad (22/12/2024) malam.

Saat acara berlangsung, di hadapan ribuan masyarakat yang hadir, Ning Inayah mengajak untuk senantiasa menjaga dan meneruskan warisan peninggalan Gus Dur, salah satunya adalah membela orang-orang yang lemah dan dilemahkan.

Aktivis HAM itu menungkapkan bahwa, membela hak-hak masyarakat yang lemah dan dilemahkan selaras dengan tema haul Gus Dur yang dilaksanakan kemarin, 21 Desember di Ciganjur dengan tema “mengasah nurani membela yang lemah”. Tema itu diambil untuk peringatan hal Gus Dur karena dirasa semakin hari, warisan Gus Dur sebagai sosok yang membela orang-orang lemah mulai menipis.

Menurutnya terdapat dua hal untuk dapat membela orang-orang lemah sebagaimana yang dilakukan oleh Gus Dur.

Pertama, mari kita berada bersama mereka, kita berdiri bersama mereka, yang mana kita selalu ada untuk mereka, yang mana kita membela kelompok yang tidak mendapatkan keadilan. Karena Gus Dur selalu ada untuk mereka, berdiri bersama mereka, untuk membela hak-hak mereka.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Baca Juga: Gus Dur Mewarisi Nilai-nilai dari KH. M. Hasyim Asy’ari

Kedua, mari kita belajar pada sosok Gus Dur yang percaya tidak ada manusia lemah, manusia bodoh dan manusia miskin. Justru yang ada, adalah  kelompok-kelompok yang dilemahkan, dibodohi, dan dimiskinkan. 

“Maka ketika membela mereka yang dilemahkah maka kita harus memberikan hak-hak mereka,” ungkap aktor kebangsaan Indonesia itu.

Beliau juga mengatakan bahwa untuk dapat membela orang-orang yang lemah, maka kita harus senantiasa mengasah nurani kita untuk membela mereka yang dilemahkan. Dan hal itu bisa kita lakukan melalui moral dan akhlak. Yang mana hal itu bisa dilatih melalui dunia pendidikan di pondok pesantren.

Terakhir beliau mengatakan bahwa malam ini sangatlah penting. Pada peringatan haul Gus Dur, harus menjadi peningat kita untuk menjaga warisan-warisan Gus Dur yang  harus tetap kita rawat.

“Semoga melalui haul ini dan selanjutnya kita bisa selalu bergerak bersama teladan hidup Gus Dur untuk ke depannya.”

Baca Juga: Gus Kikin Ceritakan Keistimewaan Sosok Gus Dur

Untuk diketahui malam puncak acara Haul ke-15 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Masyaikh Pesantren Tebuireng ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh nasional seperti Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar selaku Menteri Agama RI, Prof. KH. Aqil Said Siradj selaku mantan Ketua PBNU, Wakil Gubernur Jatim terpilih, Emil Dardak, dan seluruh Dzurriyah Pesantren Tebuireng.



Pewarta: Dimas Setyawan