pelatihan-kewirausahaantebuireng.online-Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia wilayah kabupaten Jombang bekerja sama dengan Kopontren Tekad Mandiri Pesantren Tebuireng adakan pelatihan kewirausahaan technopreneur di Hotel Yusro selama 3 hari 2 malam (20–22/09/16).

Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari karyawan dibawah naungan Kopontren Tekad Mandiri Pesantren Tebuireng, baik dari unit konveksi TPKU (Tempat Praktek Keterampilan Usaha), karyawan koperasi di tiap unit pendidikan di Tebuireng, maupun masyarakat sekitar Tebuireng.

Pelatihan kewirausahaan ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh kopontren Tebuireng untuk menghidupkan kembali unit usaha alas kaki dan sepatu yang pernah diproduksi oleh kopontren Tebuireng.

Selain itu juga pelatihan ini merupakan pelatihan tahap pertama untuk membuat pola tas dan dompet yang kemudian prakteknya akan ditindaklanjuti  pada tahun 2017. Hal ini bertujuan agar kedepannya kopontren bisa mengarahkan usaha tas dan dompet untuk memenuhi kebutuhan santri.

“Pelatihan pembuatan pola tas dan dompet ini mempunyai misi agar kedepannya bisa diarahkan untuk usaha tas untuk memenuhi kebutuhan santri seperti pemenuhan pembuatan seragam sekolah dan jas” ungkap bapak Abdul Rohim selaku ketua Kopontren Tekad Mandiri

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Acara yang diselenggarakan  oleh deputi pengembangan sumber daya manusia ini lebih menekankan pada pelatihan dan keterampilan tekhnis untuk menghasilakan produk tertentu tergantung potensi yang ada di masyarakat.

“Pelatihan kewirausahaan technoreneur ini memberikan pelatihan keterampilan tekhnis untuk memproduksi barang yang bisa dijual dan kali ini peserta akan diajarkan membuat tas dan dompet” ungkap bapak Santoso selaku asisten deputi UMKM.

Selain dibekali materi tentang kewirausahaan dan perkoperasian, para peserta juga dilatih untuk membuat pola pembuatan tas dan dompet oeh bapak Muhammad Husein seorang desainer tas dari CV ALFADHLY yang terletak di desa Mojojejer Mojowarno Jombang.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para pegawai dan melahirkan wirausaha baru, baik di tingkat regional maupun nasional, agar dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia” Ungkap Pak Danang, wakil dari asisten deputi pengembangan UMKM. (Vevi/Aldo)