Sumber gambar: http://www.ebookanak.com

Oleh: Silmi Adawiya*

Al Quran melukiskan dengan sangat indah tentang betapa kukuhnya Nabi Zakariya menanti momongan. Tidak putus asa beliau berdoa hingga terkabul harapannya setelah berdoa dan berharap tidak kurang dari 60 tahun. 60 tahun, bukan 60 hari. Nabi Zakariya berdoa sejak pada usia ke-20 pernikahannya, hingga usianya yang menginjak 80 tahun. Seperti dituliskan dalam kitab suci Al Quran QS Maryam ayat 4:

قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا

“Ia berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, Ya Tuhanku.”

Islam memperhatikan dan mengajarkan untuk tidak berputus asa dalam mendapatkan keturunan, guna meneruskan amal saleh dan pengkaderan sebagai mujahid untuk generasi mendatang. Kisah Nabi Zakariya di atas secara tidak langsung menegur kita untuk terus memohon pertolongan kepada Allah tanpa berkecil hati meskipun telah dimakan usia. Bagi yang sudah menikah bertahun-tahun namun belum juga mendapatkan keturunan, dipersilakan mencoba tips yang tersirat dari beberapa ayat dalam Al Quran.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pertama, berdoa kepada Allah dengan tulus. Ingatkah dengan kisah Nabi Zakariya yang berdoa kepada Allah tentang keinginannya untuk segera memiliki keturunan? Nabi Zakariya membuktikan jika Allah satu-satunya tenpat bersandar terbaik di dunia ini. Tersurat dalam QS Ali Imran ayat 38-39:

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ

فَنَادَتْهُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَهُوَ قَآئِمٌ يُصَلِّى فِى ٱلْمِحْرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ مُصَدِّقًۢا بِكَلِمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

“Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.” Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh.”

Kedua, memperbanyak istighfar. Allah memudahkan rezeki siapa saja yang memohon ampunan dengan cara memperbanyak istighfar. Rezeki di sini tidak sekadar uang, rumah atau sawah, melainkan juga keturunan yang saleh dan salehah. Tersurat dalam QS Nuh ayat 10-12:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا

يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا

وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,-sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”

Ketiga, mengkonsumsi serbuk sari (pollen) kurma. Pohon kurma (buahnya) tidak hanya bermanfaat untuk mereka yang akan melahirkan, pohon kurma (serbuk sarinya) ternyata juga bermanfaat untuk mereka yang mendambakan kehamilan. Ingatkan dengan kisah Maryam ibunda Nabi Isa yang diperintahkan untuk menggoyang pangkal pohon kurma dalam QS Maryam ayat 25? Ayat tersebut berbunyi:

وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا

“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.”

Hikmah yang dapat terlihat langsung dari ayat di atas adalah supaya buahnya berguguran dan dapat dimakan oleh Maryam untuk menambah kekuatan baginya menjelang persalinan. Akan tetapi ternyata tidak hanya itu, jika kita meneliti lebih jauh maka akan kita temukan bahwa ayat ini merupakan “petunjuk” bahwa pohon kurma memiliki suatu kaitan dengan kehamilan dan persalinan. Dalam berbagai penelitian ilmiah yang dilakukan ternyata pohon kurma, tepatnya pada bagian pollen (serbuk sari), memiliki efek untuk meningkatkan kesuburan pada lelaki dan wanita.


*Penulis adalah mahasiswa S2 UIN Jakarta, alumnus Unhasy dan Pesantren Walisongo Jombang.