Tebuireng.online- Rabu (14/11/2018), Halaqah ke-2 dzurriyah muassis (anak cucu pendiri) Nahdlatul Ulama (NU) bersama para kiai, di kediaman KH. Hasib Wahab Chasbullah, Tambak Beras, Jombang, dihadiri ratusan kiai dari Jawa, Madura dan Sumatera. Halaqah pertama diadakan di Tebuireng pada Rabu, (24/10/18).
Hadir dalam halaqah ini pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Solah), Prof Aminuddin Kasdi, Prof Ahmad Zahro, KH Suyuti Toha dari Banyuwangi, Prof Nasihin Hasan dari Jakarta, KH Maimun dari Sumenep.
Tampak pula Gus Muzammil dari Yogyakarta, Tengku Bulkaini dari Aceh, KH Musthofa Abdullah dari Bogor, Gus Endang Muttaqin dari Tangerang, KH Zainal (Jawa Tengah).
Acara tersebut diisi dengan sambutan dari Prof. A. Zahro, Gus Hasib, dan sejumlah kiai sepuh kultural, yang juga ikut andil dalam memberikan pendapat dan gagasan dalam acara tersebut.
Gus Sholah mengungkapkan bahwa ada tiga kesepakatan dalam Halaqah Komite Khittah;
Pertama, akan silaturrahmi ke kiai-kiai sepuh untuk meminta restu dan nasehat berkaitan gerakan komite khittah.
Kedua, komite khittah tidak ada urusan dengan dukung-mendukung dalam Pilpres dan tetap dalam posisi di tengah.
Ketiga, meminta semua bersikap santun dalam menyampaikan gagasan dan pendapat, mengedepankan akhlakul karimah.
Menanggapi pemberitaan yang ada di media massa, Gus Sholah memberikan klarifikasi. “Pemberitaan dalam detik.com tentang MLB (Muktamar Luar Biasa) dan pergantian Rais Am, sama sekali tidak dibahas (dalam komite khittah). Itu pendapat pribadi,” terang beliau.
Komite Khittah ini kembali menggelar halaqah (ketiga) yang direncanakan pada Rabu, 5 Desember 2018 di Situbondo.
Pewarta: Amin Zein
Publisher: MSA