Alumni MA Perguruan Muallimat Cukir Jombang kompak hadiri temu alumni nasional yang diselenggarakan di halaman sekolah. (foto: nabila)

Tebuireng.online— Acara Temu Alumni Nasional Madrasah Aliyah Perguruan Muallimat (MAPM) ke-3 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Putri Walisongo, Jombang telah sukses digelar. Acara tersebut dihadiri oleh para alumni dari berbagai kota di Indonesia, serta tamu undangan dan dzuriyah-dzuriyah dari Pesantren Walisongo.

Pada acara yang berlangsung hari Ahad (22/12/2024) di halaman sekolah itu, angkatan 1997 mencatatkan sejarah sebagai pemecah rekor dengan jumlah peserta terbanyak pada temu alumni nasional tahun 2024. Antusiasme yang luar biasa ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan emosional antara alumni dan almamaternya.

Para alumni turut memberikan kenang-kenangan sebagai bentuk cinta mereka terhadap MAPM. Salah satu bentuk sumbangan yang diberikan adalah sebuah Polytron Google TV 75 inci, yang diserahkan langsung kepada pihak madrasah.

Selain itu, para alumni juga memberikan sumbangan uang tunai sebesar 1 Miliar Rupiah untuk Pondok Pesantren Walisongo. Pemberian tersebut diterima langsung oleh Pengasuh Pondok, KH. Amir Jamiluddin. Dalam kesempatan tersebut, KH. Amir Jamiluddin menyampaikan terima kasih dan doa kepada para alumni atas sumbangannya.

“Sekolah dan pondok itu seperti mata uang, dua sisinya sama-sama penting. Sekolah harus bagus, pondok pun harus bagus. Semua itu bergantung pada kesejahteraan guru-guru kita. Semoga kami bisa tetap kuat lahir batin, dan anak-anak di sekolah serta pondok mendapatkan berkah serta prestasi,” ujar KH. Amir Jamiluddin dalam sambutannya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Salah satu yang membedakan acara temu alumni nasional kali ini adalah adanya pemberian voucher umroh dari salah satu alumni yang memiliki jasa tour umroh. Selain itu, alumni juga memberikan voucher potongan harga umroh senilai 1 juta, 5 juta, hingga 10 juta Rupiah, serta berbagai doorprize menarik seperti setrika, kipas angin, dan magicom.

Baca Juga: Semarak Reuni Nasional ke-3 MAPM, Alumni Sumbang 1 Miliar untuk Almamater

Ibu Chofsyotul Maryam, M.PdI selaku Kepala Sekolah MAPM, juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran para alumni.

“Kami sangat berterima kasih kepada para alumni atas waktu, tenaga, dan dukungan finansial yang telah diberikan. Satu kata, satu irama untuk kesuksesan acara reuni ini. Kami juga memohon maaf jika ada kekurangan dan berharap MAPM semakin sukses, maju, dan bermutu. Semoga para muridnya menjadi pribadi yang bermanfaat dan mendapatkan berkah dari Allah,” ungkap Ibu Chofsyotul Maryam dalam sambutannya.

Ibu Nyai Hj. Mudrikah, alumni MAPM angkatan 1961, dalam sambutannya mengingatkan bahwa MAPM adalah bagian penting dalam membentuk karakter dan masa depan para alumninya.

“Muallimat adalah modal dasar dan tiang yang mengantarkan kita dalam kehidupan sosial, politik, dan bangsa. Lulusan MAPM selalu menjadi orang-orang hebat yang mampu berjuang untuk mencapai cita-cita,” ujar Ibu Mudrikah.

Salah satu alumni yang hadir, Ustadzah Siti Masyitoh, angkatan 1997, juga memberikan kesan mendalam tentang acara ini. Beliau yang kini aktif berdakwah di Pulau Sumatera, khususnya di Siak, Riau, mengungkapkan bahwa pertemuan dengan teman-teman lama selalu mengingatkan kembali masa-masa di sekolah.

“Pertemuan seperti ini membuat kita merasa kembali muda dan penuh energi. Teman-teman memberikan inspirasi dan motivasi untuk terus menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama,” ujarnya.

Ustadzah Siti Masyitoh juga berpesan kepada santri-santri yang masih menuntut ilmu di pesantren agar mengikuti prosedur yang ada dengan baik. “Jika mereka mengikuti aturan dengan baik, Insya Allah mereka akan menjadi orang yang profesional dan sukses di masa depan,” tambahnya.

Acara temu alumni MAPM ke-3 ini diakhiri dengan doa bersama untuk keberkahan dan kemajuan sekolah serta pesantren. Dengan antusiasme yang tinggi, acara ini menjadi bukti nyata betapa kuatnya hubungan antara alumni dan almamater mereka, serta komitmen bersama untuk terus mendukung kemajuan MAPM dan Pondok Pesantren Walisongo.



Pewarta: Nabila Rahayu