Sumber foto: https://islamindonesia.id/kisah/kisah-ketika-kedua-cucu-nabi-meminta-baju-baru.htm

Oleh: Rizky Hanivan*

Pakaian baru memang bukan hal yang wajib ketika berhari raya. Tetapi memakai pakaian baru tidak lain merupakan bentuk ekspresi atau ungakapan kebahagian akan datangnya hari kemenangan setelah sebulan penuh berjihad melawan hawa nasfsu. Pakaian baru pula juga merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT, karena diberikan nikmat yang besar, yaitu melewati bulan suci Ramadan.

Saat ini, memakai pakaian baru atau baju baru menjadi tradisi di masyarakat muslim Indonesia, bahkan juga diberbagai belahan dunia yang lain. Setiap orang berusaha untuk menyisihkan gajinya selama sebulan untuk bisa membelikan baju baru bagi keluarganya, terutama bagi anak-anak mereka. Para orang tua pun akan merasa sedih jika menjelang lebaran mereka belum mampu menghadiahkan baju baru kepada anak-anak mereka.

Hal itu pernah dirasakan oleh putri Rasulullah SAW, Sayyidah Fatimah RA. Putri kesayangan Nabi SAW itu suatu ketika pernah bersedih ketika hari raya tinggal menghitung hari, karena melihat Hasan dan Husein yang bersedih pula karena belum memiliki pakaian baru menjelang hari raya. Kita ketahui bersama, bahwa rumah tangga Sayyidah Fatimah RA dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw, tidak semoncer sahabat-sahabat yang lain. Mereka termasuk barisan keluarga yang miskin kala itu, sekalipun keluarga Rasulullah SAW.

Kesedihan mereka berdua bertambah ketika melihat teman-teman seusia mereka di seluruh penjuru Madinah sudah memiliki pakaian baru untuk menyambut hari raya. Mereka pun tak tahan lagi untuk menahan kesedihannya hingga mereka pun akhirnya memberanikan diri untuk bertanya, “Wahai, Ibu! Anak-anak di Madinah telah dihiasi dengan pakaian hari raya kecuali kami, mengapa bunda tidak menghiasi kami?”.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Fatimah pun hanya mampu menjawab “Sesungguhnya pakaian kalian masih di tukang jahit.” Jawaban yang sama selalu diberikan Sayyidah Fatimah setiap hari ketika Hasan dan Husein kembali bertanya.

Hingga di malam hari raya tiba, Hasan dan Husein pun masih bertanya tentag pakaian baru mereka. Sayyidah Fatimah pun menangis, sebab sebenarnya ia tak punya uang untuk membelikan pakaian baru bagi mereka.

Tiba-tiba ada seorang yang mengetuk pintu rumah, kemudian Sayyidah Fathimah bertanya, “Siapa?”. Orang itu menjawab, “Yaa putri Rasulullah, aku adalah tukang jahit, aku datang membawa hadiah pakaian untuk putra-putramu”.

Maka ia pun membukakan pintu, tampak seseorang membawa sebuah bingkisan hadiah, lalu diberikan kepada Sayyidah Fathimah. Sayyidah Fatimah kemudian membuka isi bungkusan tersebut. Ternyata isinya adalah sepasang gamis, celana, mantel, sorban, serta sepatu hitam yang sangat bagus.

Kemudian ia membangunkan Hasan dan Husein yang sedang tertidur. Setelah bangun ia pakaikan hadiah tersebut pada mereka. Betapa senangnya kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW itu tatkala keinginan mereka terpenuhi. Tapi Sayyidah Fatimah masih keheranan, siapakah tukang jahit itu, tiba-tiba datang dan memberi hadiah.

Datanglah Rasulullah SAW dan melihat Hasan dan Husein dengan pakaian baru mereka. Beliau pun menggendong kedua cucunya tersebut dengan penuh kasih sayang.  Rasulullah pun bertanya pada Sayyidah Fatimah, “Apakah engkau melihat tukang jahit tersebut?”. Sayyidah Fatimah pun menjawab “Iya aku melihatnya”.

Lantas Rasulullah SAW melanjutkan, “Wahai Fatimah! Dia sebenarnya bukanlah tukang jahit, melainkan Malaikat Ridwan penjaga Syurga.”

Sontak Sayyidah Fatimah kaget dan terus memuji Allah SWT, Malam hari raya itu pun kembali merekah dengan bunga-bunga bahagia di rumah Ali dan Fatimah. Cucu-cucu Rasulullah pun bahagia sebab baju mereka sudah siap dikenakan saat lebaran esok hari.

Begitu juga kalian bukan, yang sudah mendapatkan baju baru? Yang belum dapat, jangan bersedih! Sejatinya yang baru adalah diri dan hati kita yang lebih bersih, suci, dan ketakwaan yang bertambah. Baju baru adalah simbol rasa syukur, bukan simbol kesombongan dan kecongakan. Selamat merayakan hari kemenangan. Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd.


*Mahasiswa Unhasy