
Tebuireng.online— Dalam rangka merespon semakin maraknya praktik penghimpunan dana dan investasi ilegal serta meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan, OJK Kantor Regional 4 Jawa Timur bersama Tim Kerja Satuan Tugas Waspada Investasi Jawa Timur dan Forum Komunikasi Lembagab Jasa Keuangan menyelenggarakan sosialisasi di Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng pada Rabu (04/10/2017).
Sosialisasi tersebut mengangkat tema “Cerdas Sebelum Investasi, Umrah, dan Haji Dengan Aman Melalui Produk Industri Jasa Keuangan Serta Diseminasi Buku Kumpulan Khitbah Bisnis dan Keuangan Syariah”.
Sosialisasi tersebut dibuka oleh Kepala OJK Kantor Regional 4 Jawa Timur, Heru Cahyono dengan narasumber dari pihak OJK, Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Bank Syariah Mandiri dan BPRS Lantabur Tebuireng.
Materi yang disampaikan pada sosialisasi tersebut mengenai modus-modus yang sering digunakan oleh perusahaan penghimpun dana dan investasi ilegal, tips-tips agar tidak menjadi korban investasi ilegal, praktik sistem multilevel marketing dalam penawaran produk serta tips dalam memilih lembaga jasa keuangan dan biro travel yang aman untuk menunaikan ibadah umroh atau haji.
Kepala OJK Kantor Regional 4 Jawa Timur, Heru Cahyono menjelaskan selain sosialisasi, dalam rangka pelaksanaan Bulan Inklusi Keuangan, OJK Kantor Regional 4 juga menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat Tahun 2017. Ia juga menjelaskan, upaya-upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan terus dilakukan OJK untuk mendukung upaya inklusi yang dilakukan oleh industri, meskipun indeks literasi dan inklusi keuangan Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan indeks literasi dan inklusi keuangan Indonesia.
Ia menuturkan, indeks literasi Jawa Timur mencapai 73,25% lebih tinggi apabila dibandingkan dengan indeks inklusi keuangan Indonesia yaitu 67,82%. “Indeks literasi keuangan syariah Jawa Timur adalah 29,35% lebih tinggi apabila dibandingkan indeks literasi keuangan syariah Indonesia yaitu 8,11%. Selain itu indeks inklusi keuangan Jawa Timur adalah 12,21%, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks inklusi keuangan syariah Indonesia yaitu 11,06 %,” ungkap Heru.
Salah satu panitia dari Divisi Humas, Pasar Keuangan Rakyat Tahun 2017, lanjutnya, diikuti oleh 20 Lembaga Jasa Keuangan dari sektor Perbankan, Pasar Modal, dan Industri Keuangan Non Bank. “Kami berharap, dengan adanya sosialisasi ini masyarakat dapat memahami tips-tips agar dapat berinvestasi secara aman, mengetahui lembaga-lembaga yang dapat digunakan untuk melaksanakan umrah dan haji yang dapat dipercaya baik itu Lembaga Jasa Keuangan maupun biro travel, serta mengenal modus-modus yang sering digunakan oleh perusahaan penghimpun dana atau investasi ilegal,” terangnya.
Selain banyaknya stand yang telah disebutkan di atas, dalam acara sosialisasi, para peserta yang kebanyakan ibu-ibu anggota fatayat dan sebagian mahasiswa, selain mendapat ilmu yang bermanfaat, juga mendapat satu bingkisan menarik yang di dalamnya berisi buku, jilbab dan masih banyak lagi.
Pewarta: Umdatul Fadhilah
Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin