Tebuireng.online– Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) & Senat Mahasantri (SEMA) Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang periode 2021-2022, Sabtu (19/06/2021) pagi resmi dilantik. Acara tersebut dikemas dengan Stadium General, dengan tema “Peluang dan Tantangan Pendidikan Islam Di Era Disrupsi” di lantai 3 Gedung KH. M. Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng. Acara ini diwajibkan bagi seluruh mahasantri aktif.

Tampak hadir Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari KH. Nur Hannan, Lc., M.Hi., Wakil Mudir
Bidang Kemahasantrian Drs. KH. Muthoharun Afif, Lc., M.Hi., dan Wakil Mudir Bidang Akademik KH. Ahmad Syakir Ridlwan, Lc., M.Hi., serta  Prof. Dr. H. M. Ali Ramadhani sebagai narasumber. Pada acara itu bagian MC (master of ceremony) membacakan surat keputusan pengurus baru BEM dan SEMA periode 2021-2022 di atas podium dan pembacaan ikrar oleh Kiai Syakir diikuti seluruh pengurus terlantik dalam bahasa Arab.

Mengawali sambutan, Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari mengucapkan banyak terimakasih sebagai perwakilan atas nama keluarga besar civitas akademika Ma’had Aly Hasyim Asy’ari kepada Dirjen Pendidikan Islam Kementrian Agama RI yang telah memperkenankan hadir untuk memberikan kuliah umum di depan seluruh Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari di Pesantren Tebuireng dan sekaligus yang akan berkenan membuka kuliah akademik 1442-1443 H.

Dalam sambutannya, KH. Nur Hannan, Lc., M.Hi.,juga menyampaikan sedikit laporan kepada Dirjen Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, “Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Pesantren Tebuireng meskipun bukan yang pertama di Indonesia tepatnya didirikan pada tahun 2006 tanggal 6 bulan September yang lalu, akan tetapi Ma’had Aly Pesantren Tebuireng bersama-sama dengan Mahad Aly lain yang pada waktu itu belum mendapatkan rekognisi telah bersama-sama  berjuang dan menjadi pelaku sejarah untuk mengawali sekaligus merumuskan regulasi-regulasi yang terkait dengan pendidikan di pesantren. Sampai kemudian lahir Undang-Undang No. 18 Tahun 19 tentang Pesantren, yang hari ini masih terus diperjuangkan kelengkapan lembaga dan undang-undang pesantren, salah satunya persiapan pembentukan majlis masyayikh yang diharapkan ke depannya lembaga majlis masyayikh ini menjadi penjaminan mutu eksternal pendidikan pesantren di seluruh pesantren di Indonesia,” terang beliau.

“Alumni yang sudah diluluskan dari Ma’had Aly sudah lima kali dan sebagian besar mereka disempatkan untuk melaksanakan tugas pengabdian di berbagai Pesantren Cabang Tebuireng maupun pusat. Untuk diketahui bahwa sekarang Pesantren Tebuireng ini sudah memiliki delapan belas cabang pesantren yang tersebar di berbagai wilayah  termasuk di luar Jawa. Setiap tahun kita meluluskan mahasantri Ma’had Aly dan masih saja ada kekurangan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pembina pengasuh pengelola pesantren internal di Tebuireng sendiri. Kita masih belum mampu untuk memenuhi permohonan dari berbagai pondok pesantren yang juga mengajukan bantuan pembina alumni-alumni dari mahasantri Ma’had Aly yang bisa kita kirim ke berbagai  pesantren,” imbuhnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sebelum mengakhiri sambutan, beliau berharap mudah-mudahan Ma’had Aly Tebuireng ini ke depannya mampu memberi kebutuhan dan juga mampu memberikan kontribusi untuk membantu pesantren-pesantren yang lain. Acara ini diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Drs. KH. Muthoharun Afif, Lc., M.Hi., dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dari panitia yang diberikan langsung oleh Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari kepada Prof. Dr. H. M. Ali Ramadhani selaku pemateri.


Pewarta: Quratul Adawiyah