Suciati Fitri santriwati kelas 12 SMA Trensains Tebuireng peraih medali perunggu ajang International Mathematic Contest 2017 di Singapura

Tebuireng.online— Santriwati Pesantren Tebuireng 2, Suciati Fitri raih medali perunggu di ajang Internasional Mathematic Contest di Singapore pada Jumat (04/08/17). Siswi yang duduk di bangku kelas XII SMA Trensians Tebuireng ini,  merupakan alumni MTS Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng. Siswi dengan postur sedang ini dikenal juga sebagai anak yang tekun dalam hal ibadah.

Ditemui di asramanya pada Selasa (15/08/2017), Suci, panggilan akrab untuk gadis asli Surabaya ini, mengaku mempunyai hobi baca buku fisika dan filsafat. Meski Hobinya dalam bidang fisika, namun dirinya dipercaya dan dipilih oleh pihak sekolah untuk berpartisipasi dalam kontes IMC.  Suci tidak menyangka bahwa dirinya akan mendapatkan medali perunggu.

“Saya tidak menyangka aja, kalau bisa dapat medali perunggu,” tuturnya saat di wawancara. “ya, karena saya sukanya belajar fisika terus, bukan Matematika. Saat dikarangtina di Bandung selama 4 hari, saya berusaha semampu saya,” tambahnya.

Gadis ini memang dikenal banyak guru sebagai siswi yang ahli di mata pelajaran Fisika. Ia bahkan berharap suatu saat nanti, bisa mendapatkan nobel di bidang fisika.  Pasalnya,  saat diwawancara ia bercerita bahwa orang muslim yang mendapatkan nobel Fisika masih tiga fisikawan.  Oleh karenanya, dirinya berharap bisa mewakili sosok muslimah yang bisa mendapatkan nobel fisika di masanya nanti.

Suci, yang bercita-cita akan melanjutkan pendidikan di UGM Jogja ini berniat akan mengambil jurusan farmasi. Meski farmasi yang menjadi pilihannya, ia ingin tetap mendalami fisika sebagai kesukaannya. Selain dikenal sebagai anak yang pintar dalam bidang eksak,  ia juga dikenal ahli ibadah di pondoknya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Cukup gampang untuk mencari Suci saat waktu shalat.  Di shaff depan pojok kiri,  dirinya selalu tampak,” ungkap Ustadzah Zahroh, salah satu ustadzah, yang pernah menjadi pembinanya di Pondok Putri Tebuireng 2 di Jombok Ngoro Jombang.

Perempuan yang merupakan anak pertama dari pasangan Ibu Sunarsih dan Bapak Sugiarto ini, terinspirasi dengan quote yang ada di Majalah Tebuireng, bahwasanya yang diharapkan oleh Allah itu bukan untuk mendapatkan karamah, namun harus istikamah. Dari hal tersebut,  dirinya selalu menanamkan bagaimana caranya untuk tetap istikamah dalam hal apapun. Ia juga dikenal sebagai sosok yang mengagumi Imam al-Ghazali dan Feynman, Fisikawan Quantum.

Dia berharap kepada adik kelasnya untuk selalu meningkatkan semangat belajarnya, karena di luar sana,  banyak orang yang jauh lebih semangat.  Ia juga menyatakan bahwa meski bisa mendapatkan medali perunggu, ia berusaha agar tidak sampai terlena dengan yang telah ia raih, karena baginya, target sesungguhnya dalam hidup bukanlah hal yang demikian, tetapi masih ada target yang lebih tinggi lagi. “Biasa saja, bersyukurlah dan tingkatkan lah semangat belajarnya,” pungkasnya dengan memotovasi diri sendiri.

Kontes matematika tingkat internasional tersebut, diikuti oleh 1178 peserta dari 14 Negara dari seluruh penjuru dunia, di antaranya, Indonesia, Tiongkok, Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Filipina, Korea Selatan, Thailand, Iran, Singapore, Vietnam, dan beberapa negara lainnya.

Tahun lalu, Santriwati SMA Trensains, Himmayatussorofil Maulida, bahkan sukses mendapatkan medali Emas. Torehan Suci ini, menambah daftar prestasi SMA Trensains Tebuireng, meski sekolah ini baru berusia tiga tahun dan baru meluluskan satu angkatan.


Pewarta:            Nur Ifana

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin