Tebuireng.online- Prestasi demi prestasi diraih oleh santri Pesantren Tebuireng. Dalam acara “Moslem Teenagers Competition 2018” yang diadakan oleh Organisasi Intra Sekolah (OSIS) SMA Khadijah Surabaya, delegasi SMP A. Wahid Hasyim memborong empat juara sekaligus, Sabtu (20/01/18).
Dalam festival itu terdapat tiga lomba, yaitu Festival Dai, Tahfidz, dan Shalawat al Banjari yang diikuti oleh siswa-siswi SMP/MTs sederajat se-Jawa Timur. Dalam ajang ini, SMP A. Wahid Hasyim mengirimkan lima delegasi terbaiknya, empat di antaranya mendapatkan juara. Lima delegasi dengan rincian, dua siswa lomba dai, dua siswa untuk lomba tahfidz, dan satu grup untuk lomba al Banjari.
Empar peraih juara itu, yaitu Balqis Zakiyah Faatin yang sukses mendapatkan juara satu lomba dai, M. Alwi Aidil Firdaus menjadi juara harapan satu di lomba yang sama.
Indah Qonitah Fitriani juara tiga di bidang tahfidz, sedangkan grup Banjari an Nahdliyyah memuncaki juara di bidang shalawat al-Banjari.
Pendamping kontingen SMP A. Wahid Hasyim, Ustad Hilmy Muhammad menjelaskan, lomba yang diikuti oleh sejumlah siswa-siswi dari berbagai sekolah tingkat SMP/MTs se-Jatim itu, bisa dibilang berlangsung sengit, karena sekolah-sekolah tersebut mengirimkan delegasi anak-anak didik terbaiknya.
“Alhamdulillah akhirnya pecah juga untuk menjadi juara satu tingkat Jawa Timur di bidang al Banjari,” ungkap pembina estrakulikuler al Banjari di SMP A. Wahid Hasyim tersebut.
Ia melanjutkan, sebelumnya an Nahdliyah juga berhasil meraih juara dua di tingkat Jatim di Paciran Lamongan. “Dan akhirnya kemarin anak-anak bisa membuktikan bahwa kita bisa menjadi juara satu,” imbuh pembina Kumpulan Hadrah dan Banjari Tebuireng (Kubahireng) yang sering disapa Bang Hilmy itu.
Waka Kesiswaan SMP A. Wahid Hasyim, H. Haerul Anam merasa bangga atas beberapa prestasi yang diraih oleh para siswa dan siswi AWH. “Empat gelar juara ini, merupakan persembahan yang luar biasa untuk SMP A. Wahid Hasyim dan Tebuireng,” ungkapnya.
“Sebelumnya, Balqis juga berhasil menjadi juara satu lomba dai se-Jawa Bali yang diadakan oleh Kudaireng (Kumpilan Dai Tebuireng),” imbuhnya.
SMP A. Wahid Hasyim, terangnya lebih lanjut, sebagai salah satu unit pendidikan di lingkungan Pesantren Tebuireng membuktikan bahwa santri bisa berprestasi di segala bidang.
“Ini sesuai visi misi KH A. Wahid Hasyim kala mempelopori berdirinya Madrasah Nidzomiyah yang menjadi awal adanya kurikulum pelajaran umum masuk ke lingkungan pesantren, yang belum ada di tempat lainnya sebelumnya,” pungkasnya.
Pewarta: IBS
Editor/Publisher: Rara Zarary