
Tebuireng.online– SMA Trensains menggelar acara Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Trend-Science Festival dengan rangkaian acara kuliah umum, bazar makanan, dan pameran STEM. Event ini berlangsung dua hari, yaitu Sabtu dan Ahad (22-23/2/2025), dengan tujuan menumbuhkan generasi masa kini pecinta sains, khususnya dalam bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
Acara yang berlangsung di Masjid Salahuddin Al-Ayyubi Pondok Pesantren Sains Tebuireng itu, diikuti oleh siswa kelas 10 dan 11 dengan memamerkan 31 karya inovatif dari seluruh peserta. Turut hadir KH. Agus Abdul Mughni, Mudir Pesantren Bidang Pengembangan Pondok Cabang Tebuireng, Ust. H. Khusnadi Sa’id, S.H., M.Si., Mudir Bidang Pembinaan Pendidikan, dewan guru SMA Trensains, wali santri kelas 11, serta siswa-siswi kelas 10 dan 11.
Pada kesempatan itu, Kepala Sekolah SMA Trensains, Ustadz Umbaran, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara yang berjalan lancar, walau dengan persiapkan kurang dari sebulan.
“Persiapan acara ini kurang dari satu bulan, jadi mohon maaf jika ada kekurangan. Anak-anak membuat produk inovasi berupa teknologi dan sains, seperti RC Vacum Cleaner, Mie Daun Jati, Robot Pembasmi Nyamuk, dan masih banyak lagi. Kami sebenarnya sudah terbiasa dengan riset, tetapi baru pertama kali pameran seperti ini diadakan,” ujarnya.
Baca Juga: Siswa SMA Trensains Tebuireng Raih Medali Perak di Kompetisi Internasional
Ustadz Umbaran juga berpesan kepada para santri, untuk meneruskan karya-karya mereka. “Jangan sampai berhenti di sini, tetapi lanjutkan. Ada alumni yang melanjutkan penelitiannya dan membuat aspal dengan campuran sabut kelapa, yang bisa membantu kehidupan banyak orang,” imbuhnya.

Dalam acara itu, Mudir Pesantren Bidang Pengembangan Pondok Cabang Tebuireng, Ustadz Agus Abdul Mughni, membuka acara secara simbolis. Beliau menyampaikan, “negara yang maju dan handal adalah negara yang menguasai rekayasa teknologi, seperti Jepang, Inggris, Amerika, dan Korea. Anak-anak ini mulai diajari sejak dini untuk membuat rekayasa teknologi,” ujarnya.
Beliau juga menceritakan kisah Thomas Alva Edison, yang sejak usia 12 tahun sudah memulai riset kecil-kecilan meski tidak dianggap pintar oleh teman-temannya.
“Penemuan Edison hingga kini masih digunakan dan bermanfaat bagi manusia,” lanjutnya.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Favorit, SMA Trensains Buka 256 Kuota
Beliau menambahkan pesan penting, “ketika kalian berhasil, jangan lupakan ilmu agama yang telah kalian pelajari di Pesantren Tebuireng.”
Setelah acara seremonial, kegiatan dilanjutkan dengan kuliah umum yang menghadirkan Prof. M. Nur Cholis dari Universitas Brawijaya sebagai narasumber untuk santri kelas 10. Sebagian siswa kelas 11 juga melanjutkan pameran di stand yang telah disediakan, di mana karya-karya inovasi mereka dinilai oleh para juri.
Terselenggaranya acara ini, panitia berharap, dapat memperkuat pemahaman dan keterampilan siswa dalam bidang STEM serta memotivasi para santri untuk terus berinovasi demi kemajuan teknologi dan masyarakat.
Pewarta: Albii