tebuireng.online– Ujian Nasional SMA sederajat tinggal menghitung jam. Pada hari Senin-Rabu (13 -15/04/2015), seluruh pelajar kelas 3 SMA/SMK/MA akan menghadi ujian yang dilaksanakan setahun sekalit tersebut. Tidak terkecuali SMA Abdul Wahid Hasyim dan Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyyah Pesantren Tebuireng. Segala bentuk persiapan telah dilakukan baik secara akademis, spiritual, psikologis, jasmani dan rohani.

Pihak penyelenggara UN SMA A. Wahid Hasyim Tebuireng mengaku sudah telah melakukan persiapan yang matang. Hal tersebut disampaikan Bapak Mukari (45). Wakil Kepala Humas di SMA A. Wahid Hasyim (11/04) tersebut saat ditemui dikantornya, mengatakan bahwa dari segi kultural, sekolah dilingkungan Tebuireng memiliki perbedaan dengan sekolah lain, karena persiapan spiritualnya yang lebih maksimal. Misalkan sebelum melaksanakan Ujian Nasional para siswa-siswi menjalankan shalat sunnah Dhuha terlebih dahulu.

Peserta ujian nasional di SMA A. Wahid Hasyim sebanyak 238 peserta, yang terdiri dari 108 siswa-siswi IPA dan 130 siswa-siswi IPS. Ada 11 ruangan yang akan dipakai saat ujian berlangsung. Jauh sebelum mendekati UN, para siswa sudah digembleng dengan mengerjakan soal-soal. Tujuh kali Try Out telah dilaksanakan dengan harapan siswa-siswi SMA A. Wahid Hasyim telah terlatih dan sudah tidak akan kaget dengan soal-soal UN.

Pak Mukari juga mengatakan bahwa usaha yang dilakukan pihak sekolah tidak akan berhasil jika tidak ada kerjasama dari para siswa-siswi. Untuk itu ia mengingatkan anak didiknya agar dalam menghadapi Ujian Nasional harus dengan kejujuran, “Harus mendorong diri untuk berusaha, yakin pada diri sendiri bahwa mereka bisa melaksanakan Ujian Nasional dengan baik dan kejujuran harus ditanamkan”, ujarnya.

Kesibukan UN juga dihadapi MA Salafiyah Syafi’iyyah Tebuireng. Kepala Sekolah MASS, Mohammad Sholahuddin (36) menegaskan bahwa lembaga yang ia pimpin sudah siap 80% dalam hal administrasi, kompetensi dan kualitas, sedangkan 20% sisanya adalah persiapan pada hari-H seperti cheking kesiapan peserta dan pengawas.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pria asal Jogoroto Jombang tersebut  mengatakan bahwa di tahun ini MASS memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari tahun kemarin. Pasalnya, tahun ini MASS dipercaya oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Sub Rayon yang membawahi 13 Madrasah.

Ia juga telah mewanti-wanti (mengingatkan, Red) kepada para siswa-siswi dan semua guru setiap mata pelajaran tentang nilai SHUN (dulu SKHUN) yang meliputi 6 mata pelajaran. “Nilai tersebut diambil berdasarkan kemampuan asli. Batas nilai terendah adalah 5,5. Jika kurang sedikit saja maka harus mengulang pada tahun 2016 mendatang”, tuturnya.

Peserta ujian di MASS sebanyak 155 peserta yang ditamung dalam 12 ruangan yang disediakan. Kebutuhan spiritual juga telah disiapkan baik dari para siswa-siswi peserta ujian, para guru, maupun adik-adik kelas merka di kelas 2 dan 3 juga turut mendoakan kakak-kakak mereka.  

Seperti yang diumumkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan bahwa tahun ini UN bukanlah syarat mutlak dalam mencapain kelulusan. Pihak sekolah diberikan wewenang untuk menentukan kelulusan. Jika siswa tidak lulus tahun ini bisa mengikuti ujian ulangan di tahun depan. (anita/fana/abror)