sumber foto: dok.mass/tbi

Tebuireng.online– Imtiyaz Zahirah, siswi kelas X MIA 2 MA Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng raih juara 2 dalam Musabaqoh Hifdzil Qur’an Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Festifal Cakrawala Qur’ani (FCQ) Universitas Negeri Malang.

Dalam FCQ ini ada 8 cabang lomba, yaitu MHQ, MTQ, MTrQ, MKQ, MFQ, MSQ, MKTIA, MDAQ. Namun hanya dua cabang lomba yang diikuti oleh siswa-siswi MASS yaitu MTQ dan MHQ.

Adapun acara MHQ dilaksanakan pada 2 Juni 2022 dan diumumkan pada 11 Juni 2022. MHQ dikuti oleh kurang lebih 60 peserta tingkat SMA/MA Sederajat via zoom meeting. MHQ juz 1 – 5 dilaksanakan dengan satu kali tampil per sepuluh peserta secara bergiliran masuk zoom.

Tiyaz sapaan akrabnya menuturkan bahwa pada MHQ tersebut setiap peserta mendapat kesempatan 3 kali untuk  melanjutkan 3 ayat berbeda yang diberikan oleh juri. Masing-masing ayat dilanjutkan dan dilafalkan sebanyak 6 sampai 10 baris.

Sejak duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah Tiyaz sudah mencelengi hafalan sebanyak 2 juz. Selain itu, ia juga mengikuti les qiro’ah sebagaimana dorongan ibunya. Tak heran, jika pemilik suara merdu asal Mojokerto ini digemari banyak orang. Tujuan tiyaz mengikuti musabqah ini tak lain untuk mensyiarkan Al-qur’an dan menambah pengalaman baru.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Jika menang alhamdulillah, itu bonus,” ungkapnya.

Imtiyaz mengaku sama sekali tidak menyangka bisa meraih prestasi ini. Di samping padatnya kegiatan dan sekolah yang fullday, ia menyampaikan bahwa kunci dari semua itu adalah “nderes/muroja’ah” istikamah paling tidak 3-4 juz sehari.

Imtiyaz berpesan kepada seluruh santri khusunya yang sama menghafal Al-Qur’an dengannya agar terus semangat dalam mensyiarkan Al-Qur’an dengan cara mengikiti MTQ, MHQ ataupun yang lainnya.

Sampai saat ini pun Imtiyaz masih mempunyai komitmen dan semangat yang besar untuk menajutkan hafalannya di Pondok Putri Pesantren Tebuireng hingga menempuh 15 juz. Semakin ke sini, ia semakin merasa tenang hidup bersama Al-Qur’an.

“Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi, tidak mudah putus asa dengan apa yang telah dicapai, dan akan terus belajar sampai kapanpun,” harapnya. 

Pewarta: Rafiqatul Anisah