Siswa-Siswi Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah (MASS) dalam mengikuti acara pengajian Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, di halaman MASS, Ahad (14/05/17). (Foto : Bagas)

Tebuireng.Online- Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng bersama OSIS mengadakan peringatan Isra Mikraj, Ahad (14/05/17) di halaman MASS. Acara ini ditujukan agar para siswa-siswi MASS meneladani peristiwa Isra dan Mikraj Nabi Muhammad SAW.

Acara Isra Mikraj kali ini dihadiri oleh jajaran guru MASS dan para siswa, namun pada kesempatan kali ini Kepala MASS berhalangan hadir dan diwakili oleh Waka Kurikulum Ustadz A. Roziqi, Lc., M.Hi.

Sekali pun terlambat, MASS yang bekerja sama dengan OSIS tetap berhasil melaksanakan acara Isra Mikraj, “Ma laa yudraku kulluhu la yutroku kulluhu (daripada tidak, lakukan saja),” ungkap Waka Kurikulum, ustadz Roziqi ketika mewakili sambutan Kepala MASS.

Ketelatan yang disampaikan oleh Waka Kurikulum tadi tidaklah dibenarkan oleh KH. Abd. Lathief Badjuri, B.A, “Peringatan Isra Mikraj ialah ibadah yang tidak ditentukan oleh Rasulullah, namun kalau shalat terlambat itu tidak boleh, karena shalat itu ada ketentuan waktunya, Walaupun kamu suka shalat, ia akan tetap 4 rakaat, masak shalat itu kamu tambahin rakaatnya sendiri jadi 20 rakaat, ya tidak boleh,” ungkap Gus Lathief sapaan akrab KH. Abd. Lathief Badjuri, yang disambut tawa siswa-siswi MASS.

“Orang kalau pergi pasti punya tujuan, kalau sudah pulang pasti ada oleh-oleh, seperti Rasulullah pergi Isra membawa misi dan pulang membawa ilmu dari Allah, seperti kalian yang datang jauh-jauh, pulang akan membawa manfaat kelak di masyarakat nanti,” pesan Gus Lathief saat menutup Mauidlatul Hasanah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pewarta : Falikh

Editor : Munawara, MS

Publisher : Rara Zarary