Tebuireng.online- Jumat (13/09/19) sore. Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menghelat Sharing and Mentoring Bussiness Class di Kedai Persada yang diikuti oleh Kader PMII se-Jombang.

Sharing dan mentoring bussines Class ini merupakan salah satu program PC PMII Jombang khususnya di bidang pengembangan sharing. Dalam kegiatan ini PC PMII Jombang mendatangkan tiga mentor, diantaranya Didik Ferdianto (Ketua HIPMI Jombang), Sahabat Hasim (Pegiat Kopi Jombang), dan Gus Halim Mahfud (Pengasuh Pondok Pesantren Seblak).

Muhammad Irkham mengungkapkan mengenai tujuan diadakannya kegiatan ini, “Karena berbicara usaha atau bisnis, maka hal yang harus diperhatikan adalah mentornya. Dengan adanya kegiatan ini bertujuan untuk memupuk semangat kader dalam berwirausaha. Tidak berhenti disitu, akan tetapi mendampingi kader dalam urusan berwirausaha,” ungkap ketua Pengurus Cabang PMII Jombang saat diwawancarai.

Hasyim Sufi dalam paparannya diawali dengan melontarkan pertanyaan, “Apakah wirausaha itu penting?” tanya beliau kepada kader PMII.

Beliau mengungkapkan mengenai ketika ingin mulai bisnis, harus bisa membaca kondisi, paradigma barunya, dan bisa bertanggungjawab untuk dunia bisnis dengan pola-pola yang baru. “Keberlimpahan desa menjadi model cara berfikir yang sangat penting. Menyambungkan kepentingan desa menjadi yang sangat potensial, kalau nggak potensial, berfikirlah kamu desa itu perlu diselamatkan itu perlu ditambah nilainya. Misalnya mbote (sejenis umbi) bisa jadi tepung mbote, ketela bisa jadi tepung ketela, kopi ada lagi penambahan lagi kulit kopi, dulu tidak bisa dijual sekarang bisa dijual,” ungkapnya

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selain itu, Didik Ferdianto memaparkan mengenai HPMI, “Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HPMI) itu menyambungkan antara teman-teman yang memproduksi dengan yang menjualkan. Awal saya mendirikan di Jombang,” terangnya.

Gus Halim Mahfud menyinggung bagaimana memikirkan dan apa yang dibutuhkan masyarakat. “Lakukan bisnis yang bisa menjawab kebutuhan, karena pada dasarnya nanusia itu suka dilayani,” ungkapnya.

Selain itu, Gus Halim juga memberikan pesan kepada kader PMII agar sekolah untuk memperbaiki cara berfikir, seperti yang terdapat dalam al-Quran yaitu la’allakum tatafakkarun, “Jangan pernah merancang pekerjaan. Jangan pernah berharap sekolah mencari pekerjaan. Sekolahlah, bukan merancang jadi apa.  Tapi sekolahlah untuk memperbaiki cara berpikir. Jadilah la’allakum tatafakkaruun,” pungkas mantan direktur Coca-cola tersebut.


Pewarta: Izzatul M.

Publisher: MSA