Tebuireng.online–Marhaban Ya Ramadan, saatnya kembali menyucikan hati, pikiran, tentu berlomba-lomba beribadah yang baik kepada Allah SWT. Mari sambut bulan yang penuh keberkahan ini dengan menebar kebaikan untuk mencapai ridha-Nya. Bulan suci Ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam khususnya santri. Keistimewaannya banyak sekali, suasana pesantren kilat, mengaji kitab, semangat tadarus Al Quran minimal sekali khatam, berlomba-lomba dalam kebaikan yang mana pahalanya akan dilipatgandakan, dan tentu yang paling dinanti-nanti ialah menunggu hari libur setelah 17 Ramadan di pesantren.
Pelaksanaan rangkaian kegiatan Ramadan di Pondok Putri Pesantren Tebuireng cukup berbeda dari tahun sebelumnya. Karena jumlah santriwati yang semakin banyak, pos Jasa Boga (Jabo) dibagi menjadi dua lokasi; yang pertama berada di depan kantin sebagaimana mestinya dengan aturan yang telah ditentukan (menggunakan piring jabo, dan wajib makan di jabo), sementara lokasi kedua ialah di parkiran motor pondok putri yang tidak jauh dari lokasi pertama, untuk ketentuannya ialah membawa piring sendiri-sendiri dan boleh makan dimana saja (boleh dibawa ke kamar). Untuk makan sahurnya, hanya membuka satu lokasi saja yaitu di lokasi pertama.
Selain itu, yang berbeda ialah diwajibakannya salat tahajud di masjid setelah sahur. Sebagaimana yang telah dibiasakan untuk seluruh santriwati pada hari-hari biasa. Jadi tidak ada kata tidur lagi setelah sahur. Santriwati melaksanakan salat tahajjud sampai menunggu waktu subuh, untuk kemudian mengaji kitab setelah berjamaah.
Untuk tahun ini pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) siswa-siswi semua unit dilakasanakan bertepatan dengan Ramadan, meskipun demikian pengajian kitab di sekolah juga tetap terlaksana setelah ujian PAS. Selama kegiatan Ramadan, memang kegitan sekolah no full day. Oleh karena itu, santriwati bisa istirahat sebentar untuk menyiapkan energi supaya kuat mengaji ba’da jamaah Dzuhur dan Ashar.
Pada pukul 16.30 jabo tiba di pondok putri. Tampak seluruh santriwati antusias mengantri sambil menunggu adzan berkumandang. Setelah berbuka puasa, seluruh santriwati melaksanakan salat Maghrib berjamaah. Diwaktu senggang menjelang salat Isya, kegiatan free. Ada yang tadaraus di masjid, ada juga yang belajar untuk PAS esok harinya. Lalu santriwati melaksanakan salat Isya dan salat tarawih berjamaah di masjid untuk kemudian kembali mengaji kitab setelah salat tarawih.
Adanya pengajian kitab yang dilaksanakan empat kali sehari, yaitu setiap setelah melaksanakan salat fardhu di bulan Ramadan, serta bertepatan juga dengan pelaksanaan PAS, membuat santriwati merasa lebih cepat waktu yang dihabiskan. Sehingga membuat mereka semakin menggebu dalam menyambut hari libur.
Pewarta: Rafiqatul Anisah
Publisher: RZ