(dua dari kiri) Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz bersama Mudir Pembinaan Pondok membuka pelatihan metode muwahadah untuk seluruh guru Al Quran di Tebuireng. (foto: uzun)

Tebuireng.online– Sebelum memulai pelatihan  Metode Muwahadah Guru Al-Qur’an Pesantren Tebuireng, panitia adakan pembukaan yang dilaksanakan di Gedung Yusuf Hasyim Lantai 3 (12/11/23) yang dibuka langsung oleh pengasuh Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz.

Ketua panitia pelatihan, M. Shobirin, menyambut para ustadz-ustadzah denagn menyampaikan beberapa harapan atas terselenggaranya pelatihan ini, khususnya untuk menjawab keresahan dari Mudir Bidang Pembinaan Pondok yang merasa cara santri dalam membaca Al Quran masih tidak seragam.

“Pelatihan ini didasari atas keresahan mudir pembinaan pondok Tebuireng atas ragamnya bacaan yang digunakan di berbagai pondok Tebuireng, yang mana mereka dapatkan dari berbagai sumber yang bermacam-macam, maka mudir pondok mengumpulkan kami untuk membuat pelatihan supaya bisa menggunakan satu metode khusus yang mana Tebuireng memilih untuk menggunakan metode Muwahadah,” lapornya saat menyampaikan sambutan.

Sebelum pelaksanaan pelatihan, dari pihak panitia memberikan surat pernyataan kepada setiap Guru Al-Qur’an untuk mengisi kesiapan mengikuti pelatihan tersebut. Menurut surat itu, jika tidak siap mengikuti pelatihan ini, berarti tidak siap menjadi guru Al Qur’an.

Pimpinan pondok dan seluruh guru Al-Quran foto bersama. (foto: uzun)

Adapun yang mengikuti pelatihan ini terdiri dari:

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Guru putra (ustadz)

1. Pondok putri pusat 12

2. Pondok putra pusat 137

3. Pondok putra jombok 44

Total ustadz: 193

Guru Putri (ustadzah)

1. Pondok putri pusat 53

2. Pondok putri jombok 42

3. Pondok putri kesamben 22

Total ustadzah: 117

Ustadz.   : 193

Ustadzah: 117

Panitia    : 24

Total keseluruhan : 334

Acara ini dilaksanakan selama dua kali pada tanggal 14 & 21 November 2023 yang akan dilaksanakan di gedung Yusuf Hasyim Tebuireng.

“Semoga dengan pelatihan ini benar -benar menjadi revolusi ngaji Al Qur’an di pesantren Tebuireng.” Tutupnya.

Pewarta: Qurrotul Adawiyah