Resensi buku Penaka (ilustrasi: bagus)

Pernikahannya memang baru berumur dua tahun, tapi Sofia sudah mau menyerah. Suaminya tidak hanya kecanduan game online, tapi juga super berantakan. Laksana bahkan beberapa kali membahayakan anak mereka tanpa sadar, ngawur!

Karena tidak mau terjebak lebih lama, Sofia minta cerai. Ia bertekad mewujudkan impiannya agar tidak lagi merasa ketinggalan dari orang-orang di sekelilingnya. Namun, sehari setelah berikrar siap menjadi single parent, Sofia terbangun dan menyadari dirinya berubah menjadi … botol minum!

Sofia panik. Ia tiba-tiba berubah menjadi kucing, anjing, atau orang asing. Situasi ini membingungkan. Apalagi ketika ia menemukan rahasia-rahasia tak terduga dari orang-orang terdekatnya.

Lalu bagaimana dengan rencana-rencana hidupnya? Bagaimana nasib anak semata wayangnya yang masih belita? Sofia harus segera menemukan cara untuk bisa kembali ke wujud asalnya.

Penaka merupakan judul novel, karya kedua yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama dari sang penulis Altami Nurmila Daniari. Karya pertamanya yaitu A Week Long Journey, yang diterbitkan tahun 2015. Kali ini unsur ceritanya berbeda dari novel pertamanya, di novel kedua ini menceritakan fase kehidupan berkeluarga, dari nama tokoh Sofia dan Laksana. Yang mengejutkan dari novel ini, ialah unsur magical realismnya. 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Mungkin pembaca mengira akan langsung menskip dengan keribetan ceritanya. Eitsss tunggu dulu, cerita fantasi kali ini tidak akan membuat pembaca bosan, apa lagi menskip, malahan akan membuat pembaca semakin larut dalam ceritanya yang simple dan tetap konsisten, jadi pembaca akan tahu apa yang mereka harapkan.

Dalam ceritanya Sofia dan Laksana merupakan pasangan suami istri yang sudah memiliki anak perempuan berusia 1 tahun 4 bulan, Raisa. Hubungan keluarga ini sedang diuji lantaran sikap keduanya yang saling silent treatment.

Sofia kesal bukan main saat suaminya di rumah disibukkan dengan main game dan malah tidak membantunya menjaga Raisa. Dan akhirnya membuat tokoh utama tidak puas dengan kehidupannya. Minder karena teman sebayanya terlihat lebih sukses dibanding dirinya. Tentu saja sedari awal konflik terjadi ada kesalahpahaman yang membuat konflik cerita semakin larut tanpa henti, mereka belum tahu konsekuensinya And trust me, things are only getting worse and worse each chapter. It’s a wild ride”. 

Tugas tokoh-tokoh dalam ceritanya pun tidak ngasal, penulis sudah mencermati setiap tokoh untuk menunjukan ceritanya dan saling memberi pelajaran. Ada tokoh nenek paruh baya yang masa mudanya foya-foya namun setelah tuanya menyedihkan, ada tokoh perempuan remaja SMA yang dibesarkan oleh single mom, dan ada pula tokoh yang dibesarkan anak yang besar di tengah keluarganya yang berantakan. Secara tidak langsung pembaca akan larut dalam makna setiap tokoh yang diceritakan dalam buku tersebut, setiap sofia berpindah raga dari satu orang, ke orang yang lain.

Namun, di moment ini bisa dibilang akan membuat pembaca terheran-heran, ketika tokoh Sofia dan Laksana berpindah raga ke hewan maupun benda mati, seperti kucing, teflon, monyet, tumbler dan bahkan kupu-kupu!. Meskipun begitu penulis tidak memberikan ceritanya secara jelas kenapa bisa berpindah raga yang ada hanya buku pengabulan permohonan yang dibeli sofia di lapak buku bekas. Tapi, pembaca akan cukup puas karena masing-masing hewan mempunyai keterbatasan masing-masing dan itu akan mempersulit kutukannya dan akan diajak berpetualang memecahkan teka teki dari buku tersebut, agar bisa kembali ke raganya masing-masing karena pada akhirnya sofia tidak ingin berpisah dari Laksana maupun Risa.

Singkat cerita akhirnya Sofia dan Laksana akhirnya kembali ke raganya masing-masing dan mereka berdua berjanji akan saling menjaga satu sama lain, lalu kembali mengecek kondisi anaknya yang semakin hari semakin membaik perkembangan kesehatannya.

“Jodoh itu perkara mau diusahakan apa nggak. Asal kamu tahu ya, jodoh itu bukan orang yang seratus persen cocok sama kita. Semua itu nggak sempurna, pasti ada saja kurangnya. Ayah-Ibu juga begitu. Di rumah tangga itu juga ndak ada istilah memberi dan menerima, Sofia. Rumah tangga itu memberi dan memberi! Jangan mengharap imbalan untuk yang sudah kamu berikan. Sederhanakan ekspektasimu supaya nggak kecewa sama pasangan. Ingat memberi dan memberi! Paham?”

-Ibu Sofia- 

(Moment ketika ibunya memberikan wejangan kepada anaknya agar tidak berpisah dengan suaminya, Laksana)

Judul: Penaka

Penulis: Altami N.D.

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Segmen: Fiksi Metropop GWP

Rating: 15+

Tahun terbit: 2022

Tebal: 216 hlm.

ISBN: 9786020664118

Pengulat: Gaudea