sumber ilustrasi: Grid.ID

Oleh: Albii*

Beberapa orang berpikir, hanya manusia-manusia yang mampu secara ekonomi yang pantas memiliki cita-cita setinggi langit. Beberapa lainnya, dengan percaya diri asal ada kemauan siapapun bisa dan berhak punya cita-cita.

Lantas, pantas kah bagi kalangan atau anak orang yang nggak punya bercita-cita tinggi? Kenapa orang-orang selalu memberi ruang hanya untuk anak orang kaya? Adakah secara khusus syarat dan ketentuan untuk memiliki Impian?

Hal seperti itu yang menjadikan seseorang dari kalangan menengah kebawah merasa minder untuk berjuang. Alih-alih mau berusaha, mereka sudah dijudge ssehingga memiliki ketakutan bahwa diri mereka tidak dilihat atau dibutuhkan oleh dunia. Namun, benarkah matematika hidup demikian?

Pertanyaan apakah pantas atau tidak bagi anak orang yang tidak memiliki cita-cita tinggi adalah sebuah refleksi dari paradigma sosial yang umumnya memberi lebih banyak perhatian pada individu dari kalangan yang lebih berada.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Hal ini memunculkan ketidaksetaraan dalam peluang dan perlakuan, di mana anak-anak dari keluarga kaya seringkali lebih diunggulkan dan mendapat lebih banyak kesempatan dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga miskin.

Pertama, penting untuk menyadari bahwa setiap individu memiliki potensi dan nilai yang unik, tidak peduli latar belakang atau status ekonomi mereka. Cita-cita tinggi bukanlah satu-satunya ukuran keberhasilan atau nilai seseorang.

Ada berbagai bentuk keberhasilan dan pencapaian yang dapat dikejar, termasuk dalam bidang-bidang yang mungkin dianggap lebih sederhana atau kurang prestisius oleh masyarakat umum.

Namun demikian, realitas sosial yang ada seringkali menempatkan individu dari keluarga miskin dalam posisi yang lebih sulit untuk mencapai cita-cita mereka.

Faktor-faktor seperti akses terhadap pendidikan yang berkualitas, dukungan finansial, dan jaringan sosial yang kuat dapat mempengaruhi kesempatan seseorang untuk meraih tujuan mereka. Ini bisa membuat anak-anak dari keluarga miskin merasa terpinggirkan dan kurang percaya diri dalam mengejar impian mereka.

Oleh karena itu, penting untuk memperjuangkan kesetaraan dalam akses terhadap peluang dan dukungan bagi semua individu, terlepas dari latar belakang atau status ekonomi mereka. Berikut beberapa tips untuk membantu orang menjadi lebih percaya diri dan untuk mencegah meremehkan anak-anak dari keluarga miskin:

Membangun Kesadaran Diri: Penting bagi individu untuk menyadari potensi dan nilai mereka sendiri, tanpa memperhitungkan latar belakang atau status ekonomi. Ini bisa dilakukan dengan melakukan refleksi diri, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka, dan menetapkan tujuan yang realistis untuk diri mereka sendiri.

Membangun Keterampilan: Pengembangan keterampilan dan kompetensi dalam bidang-bidang yang diminati atau diinginkan dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Ini bisa dilakukan melalui pendidikan formal maupun informal, seperti mengikuti kursus, magang, atau belajar mandiri.

Membangun Jaringan Sosial: Memiliki jaringan sosial yang kuat dapat memberikan dukungan dan kesempatan bagi seseorang untuk meraih tujuan mereka. Oleh karena itu, penting untuk membangun hubungan yang baik dengan orang lain, baik dalam lingkungan pribadi maupun profesional.

Mengatasi Rasa Mindset: Penting untuk mengatasi rasa minder dan ketidakpercayaan diri yang mungkin muncul sebagai hasil dari perlakuan atau sikap meremehkan dari orang lain. Ini bisa dilakukan dengan memperkuat harga diri dan membangun keyakinan dalam kemampuan dan nilai diri sendiri.

Mendukung Sistem Pendukung: Penting untuk memiliki sistem pendukung yang dapat memberikan dukungan emosional dan praktis dalam mengejar tujuan dan impian. Ini bisa berupa keluarga, teman-teman, mentor, atau organisasi-organisasi yang peduli.

Mengubah Paradigma Sosial: Perubahan yang lebih besar dalam masyarakat memerlukan upaya kolektif untuk mengubah paradigma sosial yang menguntungkan kelompok tertentu sementara mengabaikan yang lain. Ini memerlukan advokasi, pendidikan, dan tindakan yang bertujuan untuk menciptakan kesetaraan dan keadilan bagi semua individu.

Dengan mengikuti tips-tips ini, individu dapat membangun kepercayaan diri mereka sendiri dan meraih potensi penuh mereka, sementara masyarakat secara keseluruhan dapat bekerja menuju kesetaraan yang lebih besar dalam akses terhadap peluang dan dukungan.

Hal ini dapat membantu mencegah meremehkan anak-anak dari keluarga miskin dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berkeadilan bagi semua individu.

*Mahasiswa KPI Unhasy.