sumber gambar: www.google.com

Oleh: Umdatul Fadhilah*

Literasi merupakan salah satu tangga menuju gerbang jendela dunia. Bagaimana tidak? Literasi yang memiliki makna terkait pemahaman tentang membaca, menulis, menggunakan, menganalisis suatu teks baik sastra maupun non sastra, entah fiksi maupun non fiksi. Sekarang bertransformasi dalam artian yang lebih luas, seperti literasi komputer, literasi media, literasi sekolah, literasi sains, dan lain sebagainya.

Adapun literasi menjadi salah satu jembatan untuk membuka ilmu pengetahuan di berbagai penjuru dunia. Seperti meningkatkan pengetahuan masyarakat  melalui informasi dari bacaan yang bermanfaat, meningkatkan pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang didapat, menjadikan seseorang bersikap kritis dalam menghadapi suatu fenomena, menumbuhkan rasa budi pekerti serta kepribadian yang memiliki karakter, sehingga dapat berinteraksi dengan baik sesuai norma dan etika yang berlaku.

Oleh karena manfaat di atas, perlu kiranya untuk dapat mendapat akses dalam mendapat informasi secara mudah dan akurat, dibutuhkan sumber-sumber yang relevan untuk dapat sampai pada pembaca sehingga budaya literasi melekat pada masyarakat kita, dimana manfaatnya kita sendirilah yang akan menikmati. Ibarat siapa yang menanam, maka dialah yang menuai.

Ada berbagai cara untuk mendapatkan sumber literasi. Mulai dari artikel, jurnal hingga buku-buku yang memiliki halaman tebal. Adapun tidak semua orang betah dalam menatap tulisan berderet-deret pada tumpukan halaman yang telah dijilid. Padahal bisa jadi di dalam buku tersebut terkandung berbagai informasi yang penting untuk bertambahnya ilmu pengetahuan. Atau sekadar mengetahui kondisi masa kini. Dibutuhkan bacaan yang simpel namun berbobot, atau setidaknya merangkum sebagian besar isi cerita atau informasi dalam bentuk alinea yang bisa dinikmati semua kalangan. Salah satunya resensi.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Resensi merupakan suatu penilaian terhadap suatu karya. Bisa berupa buku, baik fiksi maupun non fiksi, film, drama dan lain-lain. Dimana berfungsi sebagai ringkasan bagi orang yang lebih suka dengan informasi yang padat serta ringan. Resensi buku menjadi salah satu bentuk ringkasan yang cukup banyak di dunia informasi. Biasanya terdapat pada salah satu kolom di surat kabar yang terbit mingguan. Biasanya buku baru yang kerap kali diresensi, selain utuk memberikan ringkasan keseluruhan dari buku, hal ini juga bisa sebagai upaya untuk mempromosikan sebuah buku yang baru terbit. Tidak ada yang salah dalam menelurkan sebuah karya, terlepas dari bagaimana caranya, selama tidak merugikan orang lain dan diri sendiri. Pun resensi, juga dapat disebut sebagai karya.

Pasalnya, resensi kerap kali menutut resensor untuk dapat menjelaskan kelebihan maupun kekurangan sebuah buku menggunakan bahasa yang dimilikinya. Otomatis secara tidak langsung juga mengasah seni menulis dalam rangka membagikan sebuah informasi. Sehingga apa yang telah disampaikan oleh penulis dalam buku yang diresensi dapat tersampaikan secara efisien dan efektif. Hal ini juga berlaku pada resensi film, dimana durasi film yang rata-rata dua hingga tiga jam bisa dibaca dengan hanya sekali duduk.

Betapa masih banyak sekali manfaat resensi dimana menjadi salah satu jembatan untuk melestarikan budaya literasi. Sehingga diharapkan dapat menjadi generasi yang dapat memilah maupun memilih informasi agar tidak mudah terjebak dalam berital hoaks, yang kian ke sini kian menjamur. Mudah-mudahan kita sebagai generasi  milenial dapat memperbaiki kesejahteraan melalui budaya literasi.

*Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.