
Oleh: M. Amfaka
Manusia memainkan alam ciptaan
Lalu mereka mengubahnya dengan tangan
Pohon besar tinggi menjulang
Berharap menjadi yang menggoyangkan setiap dahan
Perut membuncit dengan apa yang dimakan
Seolah tanpa kenyang
Terus mengoyak ranting yang rentan
Tak peduli sampai kapan mereka bertahan
Tuhan pun mulai meregangkan rahmatnya
Maka mulai penuh air mata bercucuran sebabnya
Jika seratus tahun lagi kau hidup menyaksikan nyata
Air mata mereka merah merekah
Malang, 16 September 2018