Oleh: Rara Zarary*
Aku berdoa, semoga yang lalu sudah Tuhan maafkan
Aku meminta, semoga besok adalah awal sebuah kebangkitan
di mana masa memang tak akan berulang, dihentikan, atau dibiarkan begitu saja tanpa nada dan kata
Sebelum sore menandakan akhir
Aku mohon, lupakan masalah silam, maafkan dengan hati tentram
aku ingin menjadi lebih baik, detik akhir kalender jadi saksi
aku ingin mendapatkan yang terbaik, detak doa menjadi perayu setiap hari
Selamat datang Muharram
dari diri yang menyadari sebuah hina
dari diri yang tak lupa atas dosa dan lalai pada Maha Esa
Kuajak diriku untuk mensucikan hati,
kau ajak dirimu untuk mau membaca setiap pesan maafku, dan semoga dimengerti
*Penulis adalah alumni Pondok Pesantren An-Nuqayah Sumenep, Jawa Timur.