Ketika Cak Jahlun masih berstatus sebagai santri baru, menjelang lebaran semua santri diperkenankan pulang kampung, termasuk Cak Jahlun.
Sesampainya di rumah, teman-teman Cak Jahlun mengerumuninya. Mereka ingin tahu kabarnya selama di pondok. Mereka juga ingin tahu sejauh mana peningkatan pengetahuannya.
Temannya: “ Lun, tahukah kamu berapa kira-kira usia pondokmu?”
Cak Jahlun: “Sampai sekarang usianya satu abad lebih empat bulan.”
Temannya: “Gimana kok kamu bisa tahu persis usia pondokmu?”
Cak Jahlun: “Iya, karena saat aku baru mondok di sana, Pak Kiai bilang bahwa usia pondok sudah satu abad. Dan sekarang aku sudah empat bulan di sini. Jadi, umurnya sekarang satu abad lebih empat bulan.” []