tebuireng.online– Jajaran keamanan mulai dari Banser, TNI, Polri dan Paspampres direncanakan akan menjaga keamanan dalam pengehelatan acara Haul KH. Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Haul ke-6 Gus Dur pada hari Sabtu tanggal 26 Desember 2015 di Pesantren Tebuireng Diwek Jombang, sejak pekan terakhir, pria-pria berseragam loreng-loreng sering mengunjungi Tebuireng untuk berkoordinasi dengan panitia.
Terbukti dengan semua persiapan yang telah dirampungkan oleh pihak keamanan, baik itu satpam Tebuireng sendiri, maupun yang lain. Untuk penempatan pasukan pengamanan, Bapak Abdurrahman selaku Kepala Setpam Tebuireng mengatakan, semua petugas akan dibagi menjadi beberapa tim yang ditempatkan di semua sektor, baik di dalam tempat berlangsungnnya acara maupun di luar. Nanti malam akan diadakan simulasi pengamanan oleh TNI.
Pantauan wartawan Tebuireng Online dilokasi, semua persiapan telah mencapai 80% baik dari segi tempat berlangsungnya acara maupun dari segi tempat parkir para tamu. Untuk tamu sendiri, direncanakan Wakil Presiden Jusuf Kalla, lima menteri Kabinet Kerja, dan Panglima TNI akan menghadiri acara Haul Gus Dur ini. Pak JK rencananya akan datang pada sore hari sebelum Maghrib dan akan memberikan sambutan pada pukul 20.00 WIB
Selain itu, untuk keluarga Gus Dur sendiri belum mengkorfimasi kedatangan. Namun menurut Pak Abdurrahman, ada keluarga yang akan mengisi sambutan. Keluarga Gus Dur juga akan mendapatkan pengamanan yang ketat dari aparat kepolisian, TNI serta Banser. Hal ini mengingat beberapa serangan terorisme yang sempat direncakan di Mojokerto tidak jauh dari Jombang.
Untuk antisipasi membludaknya masyarakat yang akan hadir, pihak keamanan telah mempersiapkan penjagaan yang ketat. Mulai dari menggunakan logam detektor untuk para warga umum dan akan digunakan ID card bagi para tamu yang diundang, panitia, dan wartawan. Pihak keamanan ada 400 tamu undangan yang akan hadir sesuai jumlah surat yang dikeluarkan panitia.
Dan untuk mengkondisikan para santri Tebuireng sendiri, pihak panitia telah memberlakukan perintah agar santri tidak keluar dari pondok dan pintu seluruh kamar dikunci. Hal ini adalah langkah antisipasi tindak kejahatan pencurian dan pembobolan kamar oleh orang yang tidak bertanggung jawab, karena sangat susah untuk mendeteksi pelaku jika terjadi.
Hari pengehelatan acara ini, panitia masih memperbolehkan para peziarah masuk. Namun petugas keamanan telah mengkondisikan kalau peziarah hanya bisa masuk sampai batas waktu dan tempat yang akan ditentukan. Petugas keamanan berharap kepada para pengunjung supaya tidak membuat kegaduhan, tertib dan rapi pada saat berlangsungnya acara. Selain karena keamanan, juga menjaga fasilitas yang ada agar tidak rusak. (iskandar/eko/abror)