Sastrawan Binhad Nurrohmat (membawa mikrofon) saat diskusi sastra dalam kegiatan “Ngopi sastra” yang dihelat di Indie Coffee Ngoro, Jombang. (foto: Dokumentasi Liswas)

Tebuireng.online– Perkembangan sastra di Kota Santri terbilang meningkat, hal ini juga didukung oleh adanya komunitas-komunitas pecinta dan penikmat sastra yang menyebar di pusat kota, kecamatan dan desa.

Seperti yang dilakukan oleh sastrawan dan seniman Jombang yang tergabung dalam komunitas sastra Liswas (lingkar studi warung sastra) juga rutin “Ngopi sastra” setiap pekan. Biasanya, mereka membincang dengan serius perkembangan sastra daerah maupun sastra di Indonesia.

Binhad Nurrohmat, Sastrawan Jombang dalam kegiatan “Ngopi sastra” yang dihelat di Indie Coffee Ngoro, Jombang mengungkapkan bahwa, perkembangan dunia sastra saat ini cukup komplit. Pada pertemuan tersebut, pegiat sastra itu membincang tentang Literature and Urban Identity, Kamis (8/9/2017).

“Sastra urban di Indonesia sering mengusung tema-tema seksual, simbol industrialisasi, melihat konsumerisme, praktik-praktik konsumsi, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso, Jombang ini, menambahkan, para seniman maupun sastrawan sangat penting untuk terus mendalami sastra yang ada. Lantaran dunia sastra juga akan terus berkembang sesuai perkembangan zaman.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Hal tersebut juga diungkap oleh Aditya Ardi N, Ketua Panitia penyelenggara kegiatan. Ia berharap dengan forum kajian tersebut, masyarakat mampu memahami beragam jenis sastra dengan baik.

“Di pihak lain diskusi ini sebagai upaya memahami dan memperkenalkan perkembangan dunia sastra, agar nanti bisa memfilter kesan dan pesan atau amanat dari karya-karya sastra kekinian agar tidak terjerembah,” jelasnya.

Apalagi, menurutnya sastra Indonesia kekinian tak sedikit mengusung tema budaya hedonisme, konsumerisme, fashions, dan budaya yang dianggap populer saat ini.

Peserta yang hadir pada kesempatan ini dari ragam kalangan, di antaranya Dosen Unhasy Tebuireng Agus Sulthon, siswa-siswi SMA Ngoro dan sekitarnya, komunitas Gradasi Cinema (Komunitas Film Ngoro), Jombang Doodle Art (Komunitas Doodle Jombang), Sastra Santri Denanyar (Jombang), pegiat sastra Unhasy, Theater Semar (Theater Mahasiswa Undar), dan Alif Theater (Komunitas Theather Mojoagung).


Pewarta:            Rif’atuz Zuhro

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin