Siswa SMA Trensains Tebuireng foto bersama di lokasi lomba. (foto: trensains)

Tebuireng.online– Lima siswa SMA Trensain Tebuireng berhasil meraih medali perak dalam ajang lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) I2ASPO yang diselenggarakan oleh Departemen Aktuaria ITS bekerja sama dengan badan penelitian internasional IYSA. Lomba yang berlangsung di kampus ITS Surabaya ini diikuti oleh berbagai sekolah, termasuk beberapa sekolah internasional.

Kelima siswa yang meraih prestasi tersebut adalah Zildjian Dewantara, Muhammad Ali Rayhan, Izzi Uqba Alif Mufa, Faiz Ibnu Sholih, dan Madyandika Angga Zusroni. Mereka berhasil mengembangkan karya ilmiah yang berfokus pada inovasi dan solusi untuk masalah lingkungan.

Izzi, salah satu anggota tim, menjelaskan tentang proses persiapan lomba. “Kami mencari ide inovasi yang akan dilombakan, lalu mencari sumber kajian ilmiah terkait ide yang dipilih. Setelah itu, kami melakukan eksperimen dan pengujian terhadap objek penelitian kami. Kami juga menyusun makalah dan membuat produk resmi dari hasil penelitian kami,” ujarnya.

Tema yang diangkat oleh tim ini adalah “BIOGENIC Tea: Optimizing Bitter Melon, Ginger, Cinnamon, and Indian Borage for Anti-inflammatory Tea Formulation.”

Faiz menambahkan, “kami mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah I2ASPO di Surabaya kemarin, dan Alhamdulillah, bisa mendapatkan medali perak. Ini sangat membanggakan bagi kami dan sekolah.” Sementara itu, Angga menyatakan, “kesannya bisa ikut lomba ini sangat melelahkan, tapi juga membanggakan.”

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Baca Juga: Siswa SMA Trensains Tebuireng Raih Medali Perak di Kompetisi Internasional

Rayhan mengungkapkan tantangan yang mereka hadapi selama persiapan. “Karena kami mondok, kami harus memanfaatkan waktu yang ada saat jadwal sekolah kosong untuk berlatih, dengan pergi ke perpustakaan dan laboratorium sekolah,” jelasnya.

Zildjian juga menjelaskan mengenai kriteria penilaian dalam lomba ini, yang mencakup keterbaruan penelitian, peresmian produk, urgensi solusi untuk masalah lingkungan, inovasi dan keberlanjutan, kejelasan saat penyampaian, serta kualitas media dan cara penyampaian, termasuk sumber dan standar uji laboratorium yang digunakan.

Staf Laboratorium sekaligus pembimbing mereka, yaitu Ustadzah Lya, Ustadz Tendika dan Ustadzah Savira berharap agar para siswa tetap rendah hati meskipun telah meraih banyak prestasi.

“Saya berharap mereka tetap rendah hati, meskipun sudah pernah menjuarai lomba riset sebelumnya. Semoga siswa lain yang belum berkesempatan mengikuti atau meraih kemenangan, bisa segera mengikuti lomba-lomba lainnya, khususnya di bidang Sains yang berbasis Al-Quran, sesuai dengan tagline SMA Trensains: ‘Excellent in Quran and Science’,” harap Ustadzah Lya saat diwawancarai.

Atas prestasi ini, SMA Trensains Tebuireng terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan potensi siswa, baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun pemahaman keagamaan.



Pewarta: Albii